Sukses

6 Film Jenny Rachman yang Mengantarnya Raih Nominasi dan Penghargaan Bergengsi, Menang 2 Piala Citra FFI

Aktris Jenny Rachman dikabarkan telah melaporkan suaminya, Supradjarto ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait dugaan pemalsuan tanda tangan.

Liputan6.com, Jakarta Aktris Jenny Rachman dikabarkan tengah berkonflik dengan suaminya, Supradjarto. Jenny diberitakan sudah melaporkan suaminya ke Polres Jakarta Selatan terkait dugaan pemalsuan tanda tangan. Ketika ditemui wartawan, Elida Netty selaku kuasa hukum Jenny mengatakan Supradjarto sudah berstatus tersangka sejak 14 April 2023.

Hal ini tentu mengejutkan, lantaran Jenny Rachman terbilang jauh dari kabar miring. Jenny bahkan cukup lama tidak muncul di industri film. Ia terakhir muncul di film Di Bawah Lindungan Kabah (2011) yang memasang Herjunot Ali dan Laudya Cynthia Bella sebagai pemeran utama.

Tahun 2023, Jenny baru akan comeback setelah 12 tahun vakum. Ia sudah menyelesaikan proses syuting film Airmata di Ujung Sajadah, yang rencananya akan rilis Juli 2023 mendatang. Jenny adu akting dengan Titi Kamal, Fedi Nuril dan Citra Kirana.

Melansir laman Wikipedia Indonesia, Jenny Rosjeni Rachman lahir di Jakarta pada 18 Januari 1959. Kini usianya 64 tahun. Menjadi model sejak usia 14, Jenny debut di film Ita Si Anak Pungut pada 1973. Jenny juga masuk dalam daftar The Big Five, lima bintang film Indonesia termahal pada era 70-an bersama Roy Marten, Yati Octavia, Robby Sugara dan Doris Callebaut.

Jenny sudah beberapa kali dinominasikan penghargaan bergengsi dan menang piala Citra Festival Film Indonesia. Berikut 6 film yang mengantar Jenny meraih nominasi dan penghargaan, dirangkum Showbiz Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (09/06/2023).

2 dari 7 halaman

Binalnya Anak Muda

Enam tahun berkarier, Jenny mendapat nominasi FFI pertamanya pada tahun 1979 lewat film Binalnya Anak Muda. Namun kala itu, ia dikalahkan oleh Christine Hakim yang tampil apik di film Pengemis dan Tukang Becak.

3 dari 7 halaman

Kabut Sutra Ungu

Setahun kemudian atau 1980, Jenny meraih Piala Citra pertamanya sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat film Kabut Sutra Ungu. Dalam film arahan sutradara Sjuman Djaya, Jenny dipasangkan dengan Roy Marten.

4 dari 7 halaman

Gadis Marathon

Pada 1982, Jenny kembali meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam ajang FFI. Aktingnya sebagai Bonita, gadis desa yang berjuang meraih prestasi di cabang olahraga atletik berhasil mengalahkan nomine lain seperti Lenny Marlina dan Suzzanna.

5 dari 7 halaman

Budak Nafsu

Berakting prima dalam film Budak Nafsu, Jenny mendapat nominasi dalam FFI 1984 sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Namun, Jenny harus mengakui keunggulan Meriam Bellina lewat film Cinta di Balik Noda.

6 dari 7 halaman

Doea Tanda Mata

Jenny dipasangkan dengan Alex Komang dalam film arahan Teguh Karya, Doea Tanda Mata. Seperti pada 1979, Jenny kembali dikalahkan Christine Hakimyang tampil menawan di film Kerikil-kerikil Tajam.

7 dari 7 halaman

Di Bawah Lindungan Kabah

Setelah 26 tahun vakum dari dunia akting, pada 2011 Jenny memperkuat film Di Bawah Lindungan Kabah, dengan bintang utama Laudya Cynthia Bella dan Herjunot Ali. Ia pun masuk nominasi Festival Film Bandung, kategori Pemeran Pembantu Wanita Terpuji. Namun ia dikalahkan Titi Rajo Bintang lewat film Minggu Pagi di Victoria Park.