Sukses

Inara Rusli Menolak Diajak Makan Malam Bos Meski Disiapkan Bayaran: Untuk Saat Ini Hanya Menerima Lamaran Bisnis

Banyak pria yang mulai mendekati Inara Rusli.

Liputan6.com, Jakarta - Perceraian Inara Idola Rusli dan Virgoun masih berproses di Pengadilan Agama Jakarta Barat. Agenda mediasi yang mereka jalani pun tak membuahkan hasil, sehingga sidang cerai akan terus dilanjutkan.

Di tengah proses perceraian yang bergulir, ternyata sudah banyak pria yang mencoba mendekati Inara Rusli. Bahkan, baru-baru ini Inara mendapat ajakan makan malam oleh seorang bos, yang mengaku mengidolakannya.

Hal itu diungkap Inara Rusli melalui akun pribadi Instagramnya. Dia mengunggah tangkapan layar atau screenshot sebuah pesan dari seseorang, yang meminta kesediaan atas tawaran tersebut.

"Assalamuaikum mbak. Saya maaf sebelumnya, ada bos saya fans dengan Inara. Dia mau ajak makan malam," begitu bunyi tangkapan layar itu, dikutip dari akun Instragram Inara Rusli.

 

2 dari 4 halaman

Ada Bayaran Yang Disiapkan

Di situ juga tertulis ada bujet yang disiapkan jika Inara bersedia menerima ajakan tersebut. Inara hanya diminta menemani sang bos untuk makan malam sambil berbincang-bincang.

"Hanya makan malam saja, ngobrol-ngobrol. Untuk budget kita siapin jika harganya sesuai," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Langsung Menolak

Tak pelak, Inara menolak ajakan makan malam bos itu. Mengiringi unggahannya, saat ini Inara mengaku hanya menerima ajakan untuk tawaran pekerjaan dan bisnis saja.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, untuk saat ini hanya menerima lamaran BISNIS (business inquiries) melalui ibu sebelah kita ini 🥰Silahkan dikontak dr sekarang 🤭 @karinaputeriadz," tulis Inara.

 

4 dari 4 halaman

Diminta Tetap Fokus Bekerja

Postingan Inara pun menuai reaksi warganet. Salah satunya akun @enono** yang mendukung sikap Inara agar tidak menggubris ajakan semacam itu.

"Kakaaak. Fokus² kerja ok.. jan hirauin undangan LAMARAN CINTA dan SEJENIS Nya... Klo ada yg brani nembak, kasih tau aku.. ntar ku tiup ubun² nya..," tulis akun tersebut di kolom komentar Inara Rusli. (M. Altaf Jauhar)