Liputan6.com, Jakarta Andi Burhamzah, seorang sutradara film asal Makassar, telah meniti karir yang gemilang. Karya filmnya bahkan turut berkompetisi di Festival Film Internasional di Jepang.
Andi Burhamzah, meskipun pada masa remajanya tidak tertarik pada film, menunjukkan minat yang besar pada musik dan seni rupa. Ia membentuk grup band dan aktif dalam komunitas seni rupa, mural, dan grafiti. Kesenian menjadi fokus utamanya selama masa sekolah, dan ia bertekad untuk kuliah di bidang tersebut.
Saat Andi Burhamzah hendak mendaftar ke Sekolah Seni, ia diberikan beberapa pilihan jurusan. Akhirnya, ia memilih jurusan Film setelah mengetahui bahwa di sana ia dapat mempelajari musik dan seni rupa melalui pembuatan storyboard.
Advertisement
Andi Burhamzah menjalani kuliah di jurusan tersebut dengan penuh semangat. Ia rajin menyerap ilmu mengenai perfilman, termasuk dari para legenda sinema Indonesia.
Tugas Akhir
Film "Cita," yang dihasilkan Andi Burhamzah sebagai tugas akhir, berhasil meraih penghargaan special mention di Jogja Cinephilia. Setelah itu, film tersebut diputar di banyak festival film lainnya, seperti Sapporo International Film Festival di Jepang, Salamindanaw Asian Film Festival di Filipina, Jogja Netpac Asian Film Festival di Yogyakarta, XXI Short Film Festival, dan Piala Maya Indonesia. Setelah perjalanannya yang sukses, Andi Burhamzah mendapatkan tawaran dari sutradara film "Laskar Pelangi," Riri Riza, untuk menjadi asisten sutradara.
Melalui kesempatan ini, Andi Burhamzah dapat belajar secara intensif dalam industri film. Ia juga mendampingi program SEAscreen Academy, sebuah program pembelajaran yang dipimpin oleh sutradara ternama dari Asia Tenggara.
Advertisement
Menciptakan Film
Selanjutnya, Andi Burhamzah diberikan kesempatan untuk menyutradarai film dokudrama "Colliq Pujie" yang diproduksi oleh Riri Riza. Saat premiere film tersebut, Sunarti Sain sebagai produser eksekutif dari 786 Production melihat potensi yang dimiliki Andi Burhamzah secara langsung.
Setahun kemudian, Andi Burhamzah menciptakan film "Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape" yang diproduksi bersama Sunarti Sain. Film ini merupakan sekuel dari film pendek Makassar pada tahun 2008, saat gerakan film independen mulai berkembang di kota tersebut. Andi Burhamzah membuat film ini karena terinspirasi oleh film tersebut saat ia masih sekolah film.
Sutradara Produktif
Setelah keberhasilan dengan "Cinta Sama Dengan Cindolo Na Tape," Andi Burhamzah tetap menjadi salah satu sutradara film yang sangat produktif di Makassar. Ia menyutradarai film layar lebar, serial, dan film pendek. Selain itu, Andi Burhamzah juga terlibat dalam produksi film dan melatih beberapa sutradara muda.
Dengan dedikasi dan bakatnya, Andi Burhamzah terus mengukir prestasi dalam dunia penyutradaraan film. Karya-karyanya terus berinovasi dan berhasil mencuri perhatian di berbagai festival film internasional.
Advertisement