Liputan6.com, Jakarta Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, mengatakan bahwa putranya sama sekali tidak mengingat peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadapnya. Kasus itu sempat membuat David koma selama lebih dari sepekan.
Kendati demikian, David Ozora diharuskan oleh untuk mengingat kembali peristiwa itu secara perlahan-lahan. Di sinilah, Jonathan kembali dihadapkan pada kondisi yang sungguh sulit sebagai ayah.
"Belum (ingat), jadi saya harus menjelaskan ke dia, itu pas Lebaran kemarin. Kata psikolog harus dijelaskan, kata dokter juga gitu, tapi yang menjelaskan harus keluarga. Bagaimana pun juga dia harus kembalikan lagi ingatan itu karena ini satu rangkaian," ungkap Jonathan Latumahina dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (15/6/2023)
Advertisement
"Saya bingung bagaimana saya jelasinnya, akhirnya Lebaran jalan-jalan aja cari makan sampai Bandung. Kan orang bilang, 'David, cepat sembuh yaa, foto-foto'," ia menyambung pernyataan.
David Ozora tentu bingung dengan perubahan sikap orang-orang kepadanya. Mengapa tiba-tiba banyak yang meminta berfoto bersamanya? Di momen inilah untuk pertama kalinya sang ayah memberi penjelasan.
David Bigung Kenapa Banyak yang Minta Foto?
"Kenapa sih sekarang orang banyak minta foto? Saya jelaskan di situ. Dia nangis awalnya pas dengar, 'Saya sudah curiga pasti kenapa-kenapa, karena dari awal saya tanya perawat di Mayapada selalu dijawab kecelakaan di dekat PIM'," tutur Jonathan Latumahina.
Hanya ada satu ingatannya yang benar-benar hilang. Yaitu, peristiwa penganiayaan tersebut. Jonathan Latumahina pun menjelaskan kondisi medisnya.
Advertisement
Cara Kerja Otak Mengilangkan Memori Traumatis
"Enggak tahu dia (soal penganiayaan), enggak tahu, hilang (memorinya) dan memang seperti itu ternyata. Saya sudah tanya ke Dokter Tatang, jadi otak itu punya defense mechanism, istilahnya amnesia apa gitu. Menghapus saat kejadian tersebut," paparnya.
"Itu memang defense mechanism otak. Itulah kenapa orang yang kecelakaan berat, dia ketika ditanya, enggak tahu, tiba-tiba di rumah sakit. Tanpa dia tahu kenapa. Itu yang terjadi," sambungnya.
Ayah dan Anak Menangis
Di momen tersebut, ayah dan anak itu pun menangis bersama, meluapkan emosi mereka. Sayangnya, daya ingat David terhadap peristiwa mengerikan itu mudah menghilang.
"Saya cerita (dia dipukuli), cerita (orangnya siapa) dan kita nangis bersama, saya enggak kuat juga. Dan mozaiknya kayak mulai nyambung-nyambung tapi kayak hilang lagi. Harus diingetin terus. Itu yang menyakitkan, saya harus menceritakan terus," tutupnya.
Advertisement