Sukses

Kisah Jonathan Latumahina Diberi Camilan Cokelat oleh Sopir Taksi Online Sebelum Sidang: Saya Hampir Nangis

Jonathan Latumahina bersyukur karena publik selalu mendukung dna mengawal kasus penganiayaan David Ozora.

Liputan6.com, Jakarta Jonathan Latumahina sedang memperjuangkan keadilan setelah anaknya, David Ozora, dianiaya Mario Dandy sampai koma berhari-hari di rumah sakit. Sidang perkara ini sedang berproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Di tengah masa sulitnya, Jonathan Latumahina bersyukur karena sejak awal peristiwa bergulir, rakyat Indonesia terutama netizen kompak mengawal kasus ini.

"Disemangati oleh banyak banget orang yang merasa bahwa ini layak untuk diperjuangkan. Banyak orang yang merasa mewakili bahwa ini harus terus diperjuangkan," ujar Jonathan di YouTube Deddy Corbuzier, dikutip pada Kamis (16/6/2023).

Jonathan Latumahina merasakan langsung kebaikan serta dukungan publik untuknya dan David Ozora. Seperti saat dia hendak berangkat menghadiri persidangan sang putra beberapa waktu lalu. Kala itu, dia menumpangi taksi online.

2 dari 4 halaman

Diaksih Snack Cokelat oleh Driver Taksi

"Sampai detik ini saya masih sedih, terharu, tiba-tiba ada driver taksi online ngasih saya be**-be** (snack cokelat). 'Sidang pagi, biar Bang Jo kuat, saya cuma bisa kasih ini, tapi doa saya yang terbesar'. Hampir nangis saya," paparnya.

Jonathan Latumahina berharap keputusan pengadilan nanti sesuai harapan dirinya, dan tentunya publik secara luas. Dia tak dapat membayangkan bila nantinya hasil tak sesuai dengan harapan.

3 dari 4 halaman

Perjuangan yang Sangat Berat

"Gila, saya takut kalau mengecewakan mereka karena memang perjuangan ini sangat berat, di depan mata kita kayak disepelekan," tutur ayah David Ozora.

Lebih lanjut, ternyata Jonathan Latumahina menghadapi situasi lebih sulit lagi yang dibayangkan. Selain masih terus mendampingi proses pemulihan anaknya, istrinya pun mendapat ujian.

4 dari 4 halaman

Mampu Melewati Ujian Bertubi-tubi

"Kalau dipikir duka itu kayak sedih banget. Kemarin istri saya endometriosis, harus diangkat ovariumnya yang sebelah kiri. Jadi ngerasa, ini gue lagi diapain sih sebetulnya?" ujarnya.

Namun dia yakin mampu melewati ujian hidup ini hingga akhir. "Tapi ya akhirnya balik lagi, sebagai orang beriman kita harus meyakini bahwa ketika dikasih ujian, itu berarti kita bisa, walau kadang hampir gila juga. Kok begini ya," ia mengakhiri.