Sukses

Chris Hemsworth Luruskan Info Dirinya Pensiun Akting karena Kena Penyakit Alzheimer

Chris Hemsworth juga mengungkap apa yang ada di pikirannya begitu mengetahui bahwa secara genetis ia punya kecenderungan mengidap penyakit Alzheimer.

Liputan6.com, Los Angeles - Chris Hemsworth rupanya selama ini gatal untuk meluruskan kabar mengenai dirinya yang pensiun di dunia akting karena penyakit Alzheimer. Kesempatan ini akhirnya datang saat wawancara dengan Entertainment Weekly.

Dilansir dari People, Jumat (16/6/2023), ia merunut dari mana asal muasal berita ini. Yang pertama, adalah alasan mengapa ia ingin rehat sejenak dari dunia akting.

“Sungguh sangat lelah, dan aku ingin ada di rumah bersama keluargaku,” kata sang bintang Thor.

Di sisi lain, pada saat yang sama, ia mengerjakan tayangan bertajuk Limitless berama National Geographic. Saat membuat acara ini, dalam episode “Memory” aktor 39 tahun ini menjalani sebuah tes yang menemukan bahwa ia memiliki dua kopi gen APOE4, yang bertalian dengan meningkatnya risiko terkena penyakit Alzheimer.

“Yang menarik, dua hal ini lantas disatukan bersama. Yakni aku beristirahat karena kecenderungan genetik terhadap Alzheimer,” kata dia.

2 dari 4 halaman

Rasanya Seperti Ditampar Kenyataan

Chris Hemsworth juga mengungkap apa yang ada di pikirannya begitu mengetahui bahwa secara genetis ia punya kecenderungan mengidap penyakit Alzheimer.

“Pengalaman dalam acara itu [Limitless] membuatku berpikir, ‘oh wow, kita semua bukannya tak terkalahkan.’ Rasanya seperti ditampar kenyataan,” kata dia.

3 dari 4 halaman

Merasa Didramatisasi Secara Berlebihan

Hal ini membuatnya berpikir lebih jauh. Salah satunya soal benar-benar menjalani hidup, dan tak membiarkan tahun demi tahun lewat begitu saja.

“Dari sisi ini terlihat positif, tapi kemudian agak didramatisasi secara berlebihan, semacam aku kemungkinan pensiun karena hal ini. Aslinya bukan seperti itu,” ungkap ayah tiga anak ini.

4 dari 4 halaman

Chris Hemsworth Tak Ingin Memancing Simpati

Ia tak ingin kondisi didramatisasi dan memancing simpati demi hiburan semata.

“Ini adalah katalis yang bagus bagiku untuk menyelami hal yang perlu kulakukan, baik dalam pencegahan atau menghadapinya, apa pun sebutannya. Itu bukannya gen yang telah ditentukan sebelumnya, tapi ini bisa menjadi indikasi yang kuat,” ujarnya.