Rafathar Dapat Tawaran Dampingi Pemain Timnas Argentina Masuk ke Lapangan Saat Tanding Lawan Indonesia, tapi Ditolak Karena Takut Di-bully

Raffi menjelaskan bahwa keputusan Rafathar untuk menolak tawaran tersebut didasari oleh pengalaman buruk yang dialaminya di masa lalu. Raffi mengungkapkan bahwa saat itu, Rafathar pernah menjadi target bullying saat kekalahan tim bola yang dimiliki olehnya, RANS FC, ketika bermain melawan Persija Jakarta. Kejadian tersebut membuat Rafathar menangis dan mendapatkan ejekan dari suporter lawan.

“Karena Rafathar tuh dulu pernah kena ada rasa trauma, bukan trauma lah waktu itu kan aku kan punya tim bola waktu itu pernah Rans sama Persija main terus tim aku kalah, suporter tuh pas tim aku kalah 'Rafathar nangis Rafathar nangis’,” jelas Raffi Ahmad.

Raffi menambahkan bahwa Rafathar khawatir akan mengalami hal serupa jika Indonesia kalah dalam pertandingan melawan Argentina dan dirinya menjadi sorotan. Oleh karena itu, Rafathar membatalkan niatnya untuk mendampingi pemain Argentina dan memilih untuk menonton pertandingan secara biasa saja.

“Jadi Rafathar itu kemarin tadinya udah semangat terus dia mungkin melihat aku kasih tau nanti yang nonton Indonesia lawan Argentina ini banyak nih nanti Rafathar gandeng pemainnya masuknya, ‘oh banyak pah? tapi nanti kalau Indonesia kalah terus diteriakin Rafathar nangis gimana?' jadi dia membatalkan tadi, jadi tadi dia mengurungkan niatnya,” kata Raffi Ahmad lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Raffi mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang dibErickan kepada Rafathar dan berharap dapat ada kesempatan lain di masa depan. Sementara itu, Denny Cagur, sebagai sahabat Raffi Ahmad juga turut membErickan tanggapannya terkait keputusan Rafathar, menekankan pentingnya mendukung anak-anak dalam setiap lanFgkah yang mereka ambil.

“Tapi makasih atas kesempatannya mungkin Rafathar ya next time lah,” tutup Raffi Ahmad.

“Jadi masukan nih buat semua pecinta sepakbola, buat para suporter. Bahkan hal kecil yang dilakukan itu dampaknya luar biasa kalau buat anak kecil,” timpal Denny Cagur.