Sukses

Film Onde Mande Tayang di Bioskop, Berikut Fakta-Fakta Menarik dalam Film yang Angkat Budaya Minang Ini

Film Onde Mande! menghadirkan kekayaan budaya Minang yang meliputi kuliner khas dan keindahan alam Sumatera Barat yang memesona.

Liputan6.com, Jakarta Film Onde Mande! yang diproduksi oleh Visinema Pictures bekerja sama dengan Gandrvng Films dan Visionari Capital siap memanjakan para penikmat film mulai hari ini. Dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Emir Mahira, Jajang C Noer, Ajil Ditto, Shahabi Sakri, Jose Rizal Manua, dan Musra Dahrizal, film ini menawarkan tema segar yang menghibur.

Onde Mande! mengisahkan strategi warga Desa Sigiran, Sumatera Barat, dalam berusaha merebut hadiah senilai 2 miliar rupiah dari sebuah perusahaan sabun, walaupun pemenangnya, Angku Wan, telah meninggal dunia. Dalam usaha untuk mendapatkan hadiah tersebut, warga desa berupaya untuk mengelabui perusahaan sabun dengan merencanakan strategi yang penuh dengan pro dan kontra.

Motif di balik perjuangan mereka bukanlah keserakahan, tetapi keinginan untuk menggunakan hadiah tersebut untuk membangun desa demi kesejahteraan bersama, sesuai dengan pesan terakhir Angku Wan.

Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai film Onde Mande! yang disutradarai oleh Paul Fauzan Agusta. 

2 dari 5 halaman

Memperkenalkan Kebudayaan, Kuliner, dan Panorama Alam Sumatera Barat

Film Onde Mande! menghadirkan kekayaan budaya Minang yang meliputi kuliner khas dan keindahan alam Sumatera Barat yang memesona. Selain itu, film ini juga mengajak penonton untuk memahami prinsip hidup masyarakat Minang, baik di kampung halaman maupun di tempat perantauan.

Pengangkatan  unsur budaya lokal dan panorama alam Sumatera Barat dalam film "Onde Mande!" juga mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kota Padang, serta para tokoh masyarakat Minangkabau dan publik figur. Bahkan, film ini juga menarik perhatian komunitas-komunitas Minangkabau.

3 dari 5 halaman

Libatkan Kru dan Aktor Berdarah Minang

Produksi film Onde Mande! melibatkan banyak orang keturunan Minang dalam tim produksi, baik di balik layar maupun di depan kamera. Kebanyakan dari para pemeran dan kru film ini berasal dari Sumatera Barat. Hal ini memberikan nuansa yang kental dengan budaya Minang.

Selain itu, 95 persen proses syuting film Onde Mande! dilakukan di Sumatera Barat, sementara hanya 5% sisanya dilakukan di Jakarta. Lokasi syuting di desa terpencil seperti yang digambarkan dalam film memiliki keterbatasan sinyal komunikasi. Meskipun sulit, kondisi tersebut ternyata menguntungkan para anggota tim produksi yang menjadi lebih dekat dan sering berinteraksi. Bahkan, beberapa di antaranya belajar bahasa Minang agar dapat menguasai dialog dengan baik.

4 dari 5 halaman

Gabungkan Genre Komedi dan Drama Keluarga

Film Onde Mande! menggabungkan konflik dramatis yang terjadi di antara warga desa setelah kematian Angku Wan dengan elemen komedi.

Penonton akan tertawa dengan adegan-adegan kocak dan tersentuh dengan adegan-adegan yang menyentuh hati. Film ini membawa pesan-pesan yang relevan untuk semua penonton, seperti kehangatan keluarga dan kebersamaan dalam komunitas.

Uniknya, hampir seluruh dialog dalam film Onde Mande! menggunakan Bahasa Minang. Hal ini memberikan keaslian dan menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia. Meskipun begitu, penonton dari daerah lain tetap bisa menikmati film ini karena tersedia terjemahan yang membuatnya mudah dipahami oleh semua orang.

 

5 dari 5 halaman

Sangat Personal

Ternyata, nama-nama karakter dalam film Onde Mande! diambil dari nama anggota keluarga sutradara, Paul Fauzan Agusta. Nama-nama seperti Ridwan, Huda, Hadi, Maryam, dan Ni Ta merupakan nama-nama anggota keluarga Paul sendiri. Hal ini menunjukkan betapa personalnya proyek film ini bagi Paul.

Dengan semua elemen menarik dan nilai-nilai positif yang diusungnya, Onde Mande! layak menjadi tontonan yang menghibur dan inspiratif untuk semua kalangan.