Liputan6.com, Jakarta Film Pesan Bermakna Jilid III siap dirilis dalam rangka menyambut Hari Jadi Mahkamah Agung ke-78 di tahun 2023. Film ini merupakan sekuel yang sudah dirilis dari dua tahun silam, yakni Pesan Bermakna Jilid I dan Pesan Bermakna Jilid II.
Film yang dibintangi oleh Donny Alamsyah, Imelda Therrine, dan Ully Triani serta disutradarai oleh Orista Primadewa ini bakal tayang perdana pada Sabtu (19/82023) di Vidio.com. Film Pesan Bermakna Jilid III ini diadopsi dari novel euthanasia karya D.Y Witanto.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, D.Y. Witanto merupakan seorang hakim yang telah melanglang buana hampir ke seluruh Indonesia dalam menjalankan tugasnya. Kini, dirinya dipercaya sebagai hakim yustisial di ruang Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Advertisement
Diramaikan Donny Alamsyah
Sebelum film Pesan Bermakna Jilid III dirilis secara resmi untuk publik pada 19 Agustus nanti, akan ada sesi talkshow terkait film tersebut. Sesi talkshow akan ditayangkan di Vidio.com pada Rabu, (16/8/2023) jam 14.00 WIB.
Dalam sesi tersebut, turut hadir Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung Republik Indonesia, DR. H. Sobandi, S.H, M.H., Sutradara film Pesan Bermakna Jilid III, Orista Primadewa, Donny Alamsyah, Imelda Therinne, dan Ully Triani.
Mereka semua akan berbincang terkait dengan kejutan yang dihadirkan dalam film Pesan Bermakna Jilid III, proses produksi film, karakter yang diperankan oleh masing-masing artis, dan kesan-kesan selama proses berjalannya syuting film Pesan Bermakna Jilid III.
Selain itu, Sobandi juga akan memaparkan tantangan MA di usianya yang menginjak ke-78, urgensi literasi digital bagi seorang hakim, dan bagaimana profesi hakim di Indonesia saat ini. Semuanya akan dikupas tuntas dalam sesi talkshow film Pesan Bermakna Jilid III.
Advertisement
Sinopsis Pesan Bermakna Jilid III
Suatu pagi di hari-hari pertama setelah menikah, Dimas (Donny Alamsyah) mendapatkan kasus yang tidak lazim. Seorang wanita dengan nama Keumala (Ully Triani) mengajukan permintaan Euthanasia (Bunuh Diri) kepada pengadilan Purwokerto.
Kabarnya wanita tersebut memiliki penyakit aneurisma otak yang begitu menyakitkan sehingga dia tidak tahan lagi untuk hidup. Seperti tidak cukup aneh, seiring dengan berjalannya sidang, Dimas menemukan bahwa Keumala bukan wanita biasa. Melainkan Wanita yang memiliki maksud lain dari sekedar mengajukan kasus ini.
Di sisi lain, menikahi seorang Hakim bukanlah suatu hal yang mudah. Seorang Hakim tidak bisa sama sekali membicarakan tentang perkara kepada orang terdekat nya karena khawatir akan digunakan sebagai jalan "orang iseng" untuk menyabotase keputusan.
Hal ini memberikan ketegangan pada rumah tangga Dimas dan Dinda, ditambah lagi Dinda (Imelda Therrine) yang baru saja ditinggalkan berbagai masalah bisnis haram ayahnya. Keegoisan masing-masing pihak dalam mencoba menyelesaikan masalah masing-masing sendiri menyebabkan Dinda kemudian berpikiran bahwa Dimas selingkuh dengan wanita misterius tersebut.
Konflik meningkat ketika Dimas yang iba terhadap kondisi Keumala dan mendatangi rumahnya untuk berbuat baik ternyata terjebak. Seorang photographer Keumala berhasil mendapat gambar Dimas duduk di depan tumpukan uang tepat di ruang tamu wanita tersebut.
Keumala menggunakan kesempatan ini untuk mengancam Dimas, membuatnya harus mengikuti permintaannya. Belum lagi hubungannya dengan Dinda juga terancam karena Dinda juga tahu perkara foto itu.
Tetapi dengan sikap ketegaran dan kejujurannya Dimas berhasil melewati masalah ini sesuai hukum. alhasil Keumala akhirnya mengungkapkan rahasia yang selama ini ia lengang. Bahwa dia adalah adik dari Dimas, namun dari ibu yang berbeda.
Ayahnya yang dulu hilang di Aceh karena kecelakaan mengalami kehilangan memori yang cukup parah. Ayah Dimas dirawat oleh seorang kakek. Dia kemudian memiliki istri, dan kemudian punya anak bernama Keumala.
Sekarang, ayah dan Ibu Keumala telah meninggal, sebelum ia juga meninggal, Keumala hanya ingin melihat apakah kakaknya hidup sebagai orang yang baik dan jujur. Dan ternyata telah terbukti, Keumala pun meninggal dengan tenang.
Kejujuran Keumala juga akhirnya membawa bukti konkrit kepada Dinda bahwa suaminya adalah suami yang baik dan hakim yang jujur. Hubungan mereka semakin erat, semua berakhir baik, walaupun Dimas harus menerima kehilangan seorang adik di saat mereka baru saja kenal.
Dari sinopsis tersebut, sangat terlihat bahwa pesan moral yang ingin disampaikan adalah menciptakan generasi calon hakim muda yang memiliki kredibilitas dalam penegakkan hukum yang adil dan bermartabat. So, langsung saja tonton film Pesan Bermakna Jilid III di Vidio.com, ya!
(*)