Sukses

Sinopsis dan Review Zom 100: Bucket List of the Dead, Lebih Baik Dikejar Zombi Ketimbang Depresi Jadi Budak Korporat

Zom 100: Bucket List of the Dead mengangkat topik kiamat zombi dalam perspektif yang optimistis.

Liputan6.com, Jakarta Anime Zom 100: Bucket List of The Dead yang merupakan adaptasi manga karya Haro Aso dan komikus Kotaro Takata, akhirnya tayang juga. Serial animasi ini mulai tayang di platform streaming, termasuk Netflix, mulai Minggu 9 Juli 2023 lalu.

Selain animenya, Netflix juga akan merilis film live action bertajuk serupa dari manga yang sama, pada 3 Agustus 2023 mendatang.

Serial animasi maupun filmnya ditunggu-tunggu publik, karena cerita dari penulis Alice in Borderland ini terbilang unik. Yakni mengangkat topik kiamat zombi dalam perspektif yang optimistis. Seperti apa sinopsis anime ini?

Kenalan dulu dengan pemeran utama serial ini: Akira Tendo. Ia adalah seorang karyawan kantoran yang tenaganya diperah habis-habisan oleh perusahaannya. Istilah masa kininya: budak korporat.

Awal bergabung dengan perusahaannya, ia adalah sesosok lelaki muda bermata cerah yang penuh pemikiran positif. Ia merasa punya lingkungan kerja yang kompetitif, senior yang mengayomi, dan atasan yang membimbing bawahan saat keluar jalur.

Ia bahkan naksir karyawan cantik dari divisi akunting, Nona Ohtori.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ngiri dengan Film Zombi

Tapi tak lama setelah bekerja di sana, seluruh energi positifnya tersedot habis. Ia depresi, kehilangan semangat hidup, bahkan tak segan mengakhiri hidup.

Saat nonton film tentang wabah zombi, ia bahkan ngiri. “Ketimbang pergi ngantor, (wabah zombi) terasa seperti surga,” kata dia.

3 dari 4 halaman

Kembali Teringat Dunia Penuh Warna

Tak lama, doa Akira terkabul. Saat hendak berangkat ke kantor pagi-pagi, ia menyasikan mayat hidup memangsa petugas di apartemennya.

Awalnya Akira ketakutan, tapi senyumnya mendadak terkembang ketika ia menyadari satu hal: Ia tak perlu ngantor!

“Hijaunya pepohonan, langit biru, darah merah. Aku sudah lama lupa kalau dunia penuh warna! Aku senang banget, enggak usah pergi kerja!” teriaknya!

4 dari 4 halaman

Review Zom 100: Bucket List of The Dead

Zom 100: Bucket List of The Dead terasa menyegarkan, setidaknya karena dua hal. Yang pertama seperti telah diulas di atas—karena ceritanya membawa pendekatan baru terhadap isu yang sudah berulang kali diangkat: wabah zombi.

Yang kedua, karena ceritanya terasa seperti katarsis bagi para budak korporat di dunia nyata. Fantasi soal berhenti sejenak dari tekanan hidup—meski lewat hadirnya bencana—rasanya membuat Zom 100: Bucket List of The Dead terasa dekat, walaupun sebenarnya jauh dari keseharian.

Toh tujuan akhir Akira Tendo—membuat daftar 100 hal yang ingin dilakukan alias bucket list sebelum jadi zombi—sama saja dengan orang kebanyakan. Yakni menjalani hidup seutuhnya, hingga tak ada penyesalan saat ajal datang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.