Liputan6.com, Jakarta Tantangan demi tantangan terus dihadirkan di kompetisi Dangdut Academy Asia 6 atau D’Academy Asia 6. Tantangan di babak Top 16 mengusung tema “Collaboramix” yang menguji seluruh academia untuk tampil berkolaborasi dengan sejumlah musisi terbaik.
Asli (Turkiye), Kier King (Philippines), Melly Lee (Indonesia), dan Romy (Timor Leste), berupaya menjawab tantangan yang diberikan di Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Group 3 pada Rabu (26/7/2023) malam lalu.
Baca Juga
Enam komentator hadir langsung untuk memberi saran dan kritik dari penampilan keempat akademia, yakni Nassar (Indonesia), Hannah Precillas (Philippines), Dewi Perssik (Indonesia), Denada (Indonesia), Sheer Angullia (Singapore), serta fashion guru Diana Putri (Indonesia).
Advertisement
Kompetisi dibuka dengan penampilan dari Asli bersama salah satu pianis terbaik Indonesia, Badai. Lagu “Ada Dia” dinyanyikan oleh Asli dengan menyisipkan lagu “Kaninda Var” yang diciptakan langsung oleh Asli.
Penampilan Asli (Turkiye) Bersama Badai Disusul Melly Lee (Indonesia) dan Oncy Ungu
Penampilan luar biasa dari Asli (Turkiye) malam itu berbuah manis dengan meraih standing ovation dari seluruh komentator.
“Saya tidak ada komentar untuk penampilan kamu yang bagus sekali bersama Mas Badai tadi,” puji Nassar.
“Asli ini background-nya adalah seorang penyanyi seriosa yang membuktikan mampu untuk bernyanyi dangdut,” ungkap Denada.
Seolah tidak ingin kalah dari Asli, Melly Lee (Indonesia) juga berupaya menaklukkan panggung D’Academy Asia 6 dengan berkolaborasi bersama Oncy ‘Ungu’ lewat lagu “Madu Merah”.
Kali ini, Melly Lee berhasil membuat seisi Studio INDOSIAR bergoyang bersama, tidak terkecuali keenam komentator yang langsung memberikan standing ovation.
“Saya melihat penampilan kamu tadi sudah seperti Konser Kemenangan. Semuanya bagus, mulai dari part dangdutnya, part rock-nya juga, sampai lighting-nya juga keren,” puji Sheer Angullia.
Oncy ‘Ungu’ pun mengungkap, bahwa membawakan musik dangdut menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Sementara Melly Lee mengaku sangat nervous ketika bertemu Oncy ‘Ungu’.
“Kak Oncy jujur aku sangat grogi, malu dan salting (salah tingkah) ketika pertama kali tadi bertemu dengan Kak Oncy, karena Kak Oncy keren sekali permainan gitarnya dan juga ganteng,” tutur Melly Lee sambil tersipu malu.
Advertisement
Giliran Romy (Timor Leste) dan Sistha Anindya
Selanjutnya, giliran Romy (Timor Leste) menyanyikan lagu “Masih Adakah Cinta” dan berkolaborasi bersama Sistha Anindya, seorang pemain saxophone.
Berbeda dengan Asli (Turkiye) dan Melly Lee (Indonesia) sebelumnya yang berhasil memborong standing ovation dari seluruh komentator, kali ini Romy hanya berhasil meraih lima standing ovation.
Dewi Perssik menjadi satu-satunya komentator yang tidak memberikan standing ovation untuk penampilan Romy malam itu.
“Aku tetap memuji penampilan kamu, Romy karena terlihat kemajuan yang luar biasa dari penampilan kamu dan cengkok dangdutnya juga sudah semakin baik. Namun yang sedikit mengganggu dari kamu tadi adalah di akhir-akhir lagu, kamu selalu menambahkan cengkok dangdut yang kurang tepat penempatannya,” komentar Dewi Perssik.
Kier King (Philippines) Jad Akademia Terakhir yang Tampil Bersama Kahfi Khan
Kier King (Philippines) menjadi akademia terakhir yang tampil di Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Group 3. Kali ini, Kier King berkesempatan untuk tampil berkolaborasi dengan seorang pemain alat musik tabla, Kahfi Khan, untuk menyanyikan lagu yang dipopulerkan oleh Nassar, “Gejolak Asmara”.
Seluruh komentator terlihat sangat menikmati penampilan Kier King dan tidak ragu untuk memberikan standing ovation.
Kier King juga tidak ragu ketika ditantang untuk menyanyikan ulang lagu “Gejolak Asmara” bersama sang pemilik lagu, Nassar.
“Bukan karena kamu menyanyikan lagu saya, tetapi saya mengapresiasi penampilan kamu. Ini saya berikan untuk kamu sesuai dengan janji saya sebelumnya, dan ini salah satu barang kesayangan saya. Semoga ini bisa memotivasi kamu untuk tampil lebih baik lagi ke depannya”, ujar Nassar sambil memberikan sebuah cincin berlian kepada Kier King.
Kier King sendiri mengaku sangat grogi ketika menyanyikan lagu “Gejolak Asmara” di hadapan penyanyinya langsung.
Advertisement
Total Nilai Akhir dari Dewan Juri Perwakilan Delapan Negara
Keempat akademia dari Group 3 telah berupaya tampil maksimal menjawab tantangan dengan tampil berkolaborasi bersama sederet musisi terbaik lewat tema “Collaboramix”.
Total nilai akhir dari Dewan Juri perwakilan delapan negara partisipan, menjadi penentu kelanjutan perjuangan akademia di panggung D’Academy Asia 6.
Perwakilan Indonesia, Melly Lee, berhasil mengungguli perolehan total nilai akhir dari kedelapan dewan juri, disusul oleh Kier King (Philippines) dan Asli (Turkiye).
Romy (Timor Leste) yang berada di posisi terendah, harus menghentikan perjuangannnya di D’Academy Asia 6.
Babak Top 16 D'Academy Asia 6 Terus Berlanjut
Kompetisi di babak Top 16 D’Academy Asia 6 tetap berlanjut pada malam tadi. Giliran empat akademia dari Group 4 yang memperebutkan tiga tiket terakhir menuju Top 12, yakni Hazman Sanjaya (Malaysia), Indy Gunawan (Indonesia), Joe Clau (Timor Leste) dan Paul Rosa (Philippines).
Konser D’Academy Asia 6 Top 16 Group 4 ditayangkan oleh INDOSIAR pada Kamis (27/7/2023) LIVE sejak pukul 20.30 WIB!
Saksikan D’Academy Asia 6 “The Real Voice of Asia” hanya di INDOSIAR!
Advertisement