Sukses

Mustache and Beard Kenang Masa-Masa Pendewasaan Selama Pandemi Lewat Single Memadu Rindu

Dengan tenaga dan warna yang lebih segar, Mustache and Beard menunjukkan taji mereka melalui single teranyarnya yang diberi judul Memadu Rindu.

Liputan6.com, Jakarta Setelah meluncurkan debut album Manusiaku Manusiamu Manusianya dengan hits single “Senyum Membawa Pesan”, “Melawan Senja”, “Hujan Kemarau” dan “Roda Asmara”, band pop nusantara asal Kota Bandung, Mustache and Beard (MAB) kembali melempar karya baru.

Dengan tenaga dan warna yang lebih segar, Mustache and Beard menunjukkan taji mereka melalui single teranyarnya yang diberi judul “Memadu Rindu”.

Single "Memadu Rindu" membawa mereka kembali pada masa-masa pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada awal 2020 lalu, membuat mereka memiliki waktu lebih banyak untuk berkontemplasi.

Selama masa pandemi, MAB kemudian memilih asyik untuk merekam lagu terbaru termasuk akan mempersiapkan album teranyarnya nanti.

 

 

2 dari 6 halaman

Mengenang Masa-Masa Pandemi yang Bisa Dilewati

“Kondisi pandemi membuat kehidupan MAB sebagai band berubah total. Selain sibuk menyelamatkan dapur kehidupan masing-masing, aktivitas rutin mingguan yang sering kami lakukan sebagai band pun lambat laun intensitasnya berkurang," ujar para personel Mustache and Beard dalam keterangannya, belum lama ini.

"Tapi banyak aktivitas dan hobi baru yang muncul dengan banyaknya pengalaman dan insights baru. Menjadi kesempatan kami untuk bisa lebih dekat dengan keluarga dan diri sendiri di rumah," sambung mereka.

"Kondisi pandemi juga akhirnya menjadi jembatan transisi kehidupan baru bagi dua personil kami beranjak ke kehidupan pernikahan. Yang Kini menjadi momentum bagi kami untuk segera merilis kembali single terbaru yang sebenarnya sudah siap sejak sebelum pandemi. Di antara momentum-momentum ini pun, personel kami yang sempat nonaktif, Bima Albera, kini kembali bergabung memperkuat MAB," tambah mereka.

 

3 dari 6 halaman

Perjalanan Pendewasaan MAB

Single “Memadu Rindu” diangkat dari perjalanan pendewasaan MAB dalam mendalami dan mengalami ribuan perasaan yang dilalui, tentang rindu dan keinginan untuk menggapainya.

Perihal rindu terhadap hal yang kini sudah tidak bisa lagi dialami, tentang yang sudah lalu, menanggapi perasaan yang sangat ingin memeluk kenangan indah bersama seorang yang dahulu dicintai, kepada teman, kepada momen indah yang tak bisa terulang.

Apalagi bersama orang yang tak lagi bersama, bisa karena sudah pisah atau sudah berpulang. Dalam “Memadu Rindu” MAB menghadirkan rasa itu semua ke dalam sebuah alunan lagu yang sendu dan penuh emosi.

 

4 dari 6 halaman

Tema yang Intim dan Personal

"Tumpu-kan kasih yang menua. Diantara tumbuh wangi. Bunga yang kutanami. Diantara luka hati. Insan penghubung lara. Terus terang jika terlanjur sayang. Mengubur “janji waktu” tak kan terjadi. Temui aku di ujung batas usiaku. Mengerikan, menunggu lama, memadu rindu," begitu penggalan liriknya.

Melalui tema yang sangat intim dan personal tersebut, MAB menyajikan pesan dan rasa melalui musik pop nusantara yang menjadi karakteristik dan identitas mereka selama ini.

Band yang digawangi oleh M. Afif Abdulloh (vokal, akordeon, dan flute), Febryan Tricahyo (gitar dan vokal), Adri Imad Kadifa (trumpet dan trombone) M. Nagib Assegaf (drum) dan Bima Albera ( gitar dan vokal ) ini memiliki ciri khas musik yang ritmis dan harmonis.

Terutama gaya cengkok vokal Melayu Afif yang khas membuat gaya bermusik MAB menjadi anomali di tengah gegap gempita folk-pop beberapa tahun lalu.

 

5 dari 6 halaman

Menggunakan Bahasa Indonesia

Mereka tidak terlalu terdengar seperti Dylan-esque atau Vernon-esque tapi mereka justru membangun identitas khas “lokal”, terutama gaya vokal Afif yang dibalut dengan nuansa instrumen yang kental menjadi daya tarik tersendiri dari Mustache and Beard.

“Tidak ada alasan yang lebih menarik bagi kami untuk tidak menggunakan buah hasil Bumi Pertiwi, tentunya, Bahasa Indonesia,” kata mereka.

Oleh karena itu, penulisan Bahasa Indonesia tetap digunakan pada single “Memadu Rindu” serta karya-karya baru mereka nanti.

“Komposisi aransemen yang beragam menjadi upaya kami untuk mencerminkan emosi lagu ini, ditambah dengan lirik Bahasa Indonesia," terang mereka.

 

6 dari 6 halaman

Tidak Terlalu Banyak Mengubah Konsep Musik

Menurut MAB, single “Memadu Rindu” memang masih banyak dipengaruhi beberapa karya-karya di album debut mereka.

Dalam artian, mereka tidak ingin terlalu banyak mengubah konsep bermusik dan karakter unik musik mereka. Mereka masih konsisten dengan gaya bermusik pop nusantara yang harmonis dan gaya cengkok vokal yang identik. Hal itu bisa didengar dalam single “Memadu Rindu”.

Rencananya, single “Memadu Rindu” ini akan dirilis pada tanggal 28 Juli 2023 dan akan menjadi pembuka “Saga” MAB menuju album baru mereka yang akan dirilis pada pertengahan tahun 2024 mendatang.

 

CREDIT TITLE

Executive Producer : Mustache and Beard

Producer : Mustache and Beard

Music by Mustache and Beard

Lyric by M Afif Abdulloh

Vocal by M Afif Abdulloh

Guitar by Febryan Tricahyo

Trumpet by Adri Imad Kadifa

Drum by M Nagib Assegaf

All Keys : Ditra Prasista

Bass : Karsana Arief

Key Arranger : Mustache and Beard & Ditra Prasista

All instrument and Vocal recorded at Red Studio

Operator Recording : Ade Tonefreak

Mixing Engineer : Indra Q

Mastering Engineer : Indra Q

Records Label : IRAMA RIMBA

Artwork : Habille Elgieano

 

Video Terkini