Liputan6.com, Jakarta Happy Asmara mengungkapkan perasaan insecure-nya ketika sering dibanding-bandingkan dengan orang lain, terutama dalam hal penampilan. Dia mengakui bahwa hal tersebut membuatnya merasa tidak percaya diri dan bahkan menyebut dirinya sendiri sebagai "jelek" dalam benaknya.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_danu, Happy Asmara berbicara tentang bagaimana perbandingan dan komentar negatif tentang penampilannya membuatnya merasa stres. Dia merasa seperti dihakimi dan dianggap kurang cantik oleh beberapa orang.
Baca Juga
"Aku kan orangnya insecure parah mamp*s. Kadang kita kayak dibanding-bandingin gitu. Misal ini lagi deket sama, ih cantik ini, itu mah jelek," ucap Happy Asmara.
Advertisement
Â
Tak Percaya Diri
Perasaan tidak percaya diri tersebut bahkan membuatnya merasa stres dan kurang yakin ketika berinteraksi dengan banyak orang. Ia merasa bahwa dia tidak bisa memenuhi standar kecantikan yang ditentukan oleh orang lain.
" Aduh iya aku jelek. Terus di pikiran aku, 'Happy jelek, jelek, jelek.' Akhirnya aku depresi, stres, itu pernah, pernah," jelasnya.
Â
Advertisement
Pasif di Media Sosial
Selain itu, Happy juga mengungkapkan bahwa perbandingan dengan wanita lain sering membuatnya ragu untuk berbagi hal-hal di sosial media. Ada waktu ketika dia bahkan tidak mengunggah apapun di Instagram Story-nya selama beberapa minggu karena perasaan insecure dan komentar negatif yang terus menghantuinya.
" Aku tuh sampai dua, sampai berapa minggu, ya seminggu aku tuh enggak upload Instagram Story sama sekali karena dikatai jelek. Sampe se-insecure itu," tambahnya.
Â
Masa Sulit
Meskipun mengalami masa-masa sulit dan merasa tertekan akibat perbandingan dan komentar negatif, Happy Asmara berusaha untuk mengatasi stres dan kecemasannya. Dia belajar untuk menerima dirinya apa adanya dan fokus pada hal-hal yang positif dalam hidupnya.
Perjalanan Happy Asmara dalam menghadapi stres dan tekanan psikologis ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa setiap orang perlu dihargai dan tidak boleh dihakimi berdasarkan penampilan fisik. Setiap individu memiliki keunikan dan kecantikan masing-masing, dan penting untuk selalu menyebarkan sikap positif dan empati terhadap orang lain.
Advertisement