Sukses

Aktor Mark Margolis Meninggal Dunia, Perannya di Serial Breaking Bad Tak Ada Dialog Tapi Selalu Berkesan

Sebelum Mark Margolis meninggal dunia, ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit kronis.

Liputan6.com, Jakarta Mark Margolis, salah satu aktor senior berbakat dari Amerika Serikat, dikabarkan meninggal dunia dalam usia 83 tahun. Semasa hidup, Mark Margolis sempat dikenal luas setelah bermain dalam serial televisi bergenre drama kejahatan, Breaking Bad.

Kabar meninggalnya Mark Margolis diklarifikasi oleh anaknya, Morgan Margolis. Sebelum Mark Margolis meninggal dunia, ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit kronis. Hingga kini masih belum diketahui penyakit apa yang menghinggap jelang berpulang.

Selama tampil dalam Breaking Bad, Mark Margolis menyita jutaan pemirsa serial tersebut berkat memerankan karakter bernama Hector. Perannya, dalam Breaking Bad itu membawa Mark Margolis masuk nominasi Emmy tahun 2012 kategori 'aktor tamu luar biasa dalam serial drama'.

Karakter Hector yang dimainkan Mark Margolis sebenarnya bukan peran intens bahkan minim dialog. Namun karena tiap kali kemunculan sang gembong narkoba memberikan kesan menarik, akting Mark Margolis pun menuai pujian dari para pemirsa maupun kritikus.

2 dari 5 halaman

Karakter Hector di Breaking Bad yang Dimainkan Mark Margolis

Hector yang juga dikenal sebagai Tio, merupakan mantan kartel narkoba tua dari Meksiko. Ia datang untuk tinggal di panti jompo New Mexico dengan kondisi tidak dapat berbicara atau berjalan setelah menderita stroke.

Namun, ia masih bisa memegang kendali kuat atas saingannya, Walter White (Bryan Cranston, bintang utama), seorang guru kimia sekolah menengah yang berwatak halus namun berkembang menjadi gembong berhati dingin dalam perdagangan methedrine kristal.

 

3 dari 5 halaman

Penampilan Mark Margolis di Breaking Bad

Dalam Breaking Bad, Mark Margolis memang kurang dalam hal dialog. Namun ia sukses mencuri perhatian lantaran tiap adegannya selalu duduk di kursi roda dengan mata melotot, lalu wajahnya gemetar karena marah.

Penampilannya menggunakan selang di hidung yang memompa oksigen. Lalu saat marah telapak tangannya kerap membenturkan bel yang ditempelkan ke lengan kursi, dan sering dibunyikan kapan pun saat ia butuh diperhatikan.

 

4 dari 5 halaman

Kesan Mark Margolis dengan Karakternya

Pada 2012 lalu, Mark sempat mengungkapkan kesannya pada saat memainkan karakternya. “Semua orang berkata, 'Ya Tuhan, pasti sulit bekerja tanpa kata-kata,'” katanya dalam wawancara tahun 2012 dengan Fast Company, melansir New York Times.

“Lelucon saya adalah, 'Tidak. Saya sudah berpijak pada fakta bahwa saya telah berakting tanpa rambut selama bertahun-tahun, dan itu bukan masalah. Jadi, sekarang saya berakting tanpa kata-kata,’” sambungnya kala itu.

 

5 dari 5 halaman

Meninggalnya Mark Margolis

Saat meninggal dunia, keluarga mendampingi Mark di samping tidurnya. Seperti dilaporkan People, Morgan dan istri Mark Morgalis yang bernama Jacqualine berada di samping tempat tidur saat aktor senior itu meninggal dunia.

Selain keluarga, manajer Mark Morgalis yakni Robert Kolker dari Red Letter Entertainment juga kehilangan teramat sangat.

"Ia cuma satu-satunya. Kita tak bisa lagi melihat sosok sepertinya. Ia adalah klien berharga dan teman sepanjang hidup saya," kata Robert.

"Saya beruntung mengenalnya," kata Robert lagi.