Liputan6.com, Jakarta Desainer muda terus bermunculan meramaikan dunia seni Tanah Air khususnya mode. Salah satunya, Aris Yulianto yang hadir dengan keyakinan persaingan mode sesungguhnya terjadi di pasar global.
Menurutnya, sudah waktunya lini busana lokal milik perancang busana Tanah Air bersaingan dengan luar negeri. Karenanya, elemen warna, corak, bahan, hingga proses kreatif mutlak dibutuhkan.
“Saya percaya bahwa persaingan fashion sesungguhnya terjadi di pasar global, di mana lini busana lokal harus bersaing dengan brand-brand internasional yang sudah mapan,” kata Aris Yulianto.
Advertisement
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (5/8/2023), sang desainer menyatakan pasar global adalah tujuan akhir setiap pekerja seni termasuk di bidang mode.
Pasar Global Tujuan Akhir
“Begitu pun kami menyadari pasar global tujuan akhir kami. Kami ingin membawa kekayaan kreativitas Indonesia ke mancanegara dan memberi nilai tambah bagi konsumen internasional,” ungkap pemilik lini busana Ryusei.
Aris Yulianto juga menggarisbawahi pentingnya merefleksikan kekayaan budaya dalam setiap karya. Menurutnya, ragam budaya Indonesia adalah identitas sekaligus jati diri karya seniman termasuk para desainer.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Mencerminkan Budaya Indonesia
“Saya dan tim di lini busana Ryusei menetapkan sejumlah misi. Salah satunya menghadirkan desain unik yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia,” Aris Yulianto menambahkan.
Dalam kesempatan itu, ia menjabarkan sejumlah tantangan dalam berkarya di industri mode. Salah satunya, karya seniman lokal kerap di-underestimate. Padahal kreativitas mereka layak diadu.
Saling Support dan Kolaborasi
“Kenyataannya di lapangan, lini busana dalam negeri sering di-underestimate. Karenanya saya berharap dukungan lebih dari Pemerintah Indonesia dan industri terkait,” paparnya panjang.
Aris Yulianto juga menyorot era kolaborasi yang memungkinkan dua seniman atau lebih dari lintas disiplin ilmu bekerja sama menghasilkan karya baru. Ia menyebut, kolaborasi kini bukan hal tabu.
“Sesama lini busana lokal merupakan teman. Harus saling support. Dalam kolaborasi, kami berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya untuk bersama mencapai tujuan yang lebih besar,” tutup Aris Yulianto yang turut mengelola akun Instagram @ryusei_indonesia.
Advertisement