Sukses

Donny Alamsyah Bangga Bisa Kembali Terlibat dalam Film Pendek Pesan Bermakna Jilid 3 Tayang Bersamaan dengan HUT Mahkamah Agung

Rangkaian film Pesan Bermakna yang dibintangi Donny Alamsyah berfokus pada kehidupan seorang hakim, masing-masing sekuel mengusung tema harta, tahta, dan wanita.

Liputan6.com, Jakarta Dalam menyambut peringatan hari jadi ke-78, Mahkamah Agung (MA) Indonesia telah mengumumkan rencana peluncuran film Pesan Bermakna jilid 3. Kolaborasi yang erat dengan Emtek Digital, film ini dijadwalkan akan mulai tayang pada tanggal 19 Agustus 2023, bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Mahkamah Agung.

Film pendek ini merupakan kelanjutan dari seri sebelumnya yang telah dirilis pada tahun 2021 dan 2022. Dengan fokus pada kehidupan seorang hakim, masing-masing sekuel mengusung tema yang mencerahkan - harta, tahta, dan wanita.

Trilogi film ini dibintangi oleh Donny Alamsyah yang berperan sebagai Dimas, seorang hakim yang menjadi peran utama. Tentunya hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Donny Alamsyah.

“Dari jilid satu sampai tiga setiap memerankan Dimas saya kayak dapat ilmu baru bagaimana jadi hakim, banyak hal saya pelajari di film ketiga jadi hakim nggak cuma ngomongin hukum. Menegakan hukum bukan cuma yang tertulis, ada yang lebih penting yaitu tentang wisdom,” kata Donny Alamsyah di KLY Office, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Senin (14/8/2023).

2 dari 4 halaman

Harta, Tahta, dan Wanita

Film ini merupakan lanjutan dari Pesan Bermakna 1 dan 2 yang sebelumnya sudah dirilis pada tahun 2021 dan 2022. Dalam sekuelnya ini berfokus pada kehidupan seorang hakim di mana masing sekuel mengambil tema mengenai harta, tahta, dan wanita.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita meluncurkan film Pesan Bermakna jilid. Setelah di Jilid 1 bercerita berkaitan dengan harta, (Jilid 2 tentang) tahta, nah di Jilid ketiga ini berkaitan dengan godaan wanita," kata Dr. H. Sobandi, S.H, M.H. selaku Kepala Biro Hukum dan Humas MA RI dalam kesempatan yang sama.

“Hakim di dalam menjalankan tugasnya kan penuh godaan. Harta, suap. Tahta, jabatan. Nah ketiga ini wanita. Banyak yang menawarkan, minta dibantu, menawarkan uang, jabatan, nah yang ketiga ini wanita," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Alur Cerita

Sekuel yang ditunggu-tunggu ini kembali mengangkat kisah kehidupan Hakim Dimas (Donny Alamsyah) dengan penuh misteri dan konflik yang mendalam. Dalam rangkaian narasi yang sarat emosi, film ini membuka tabir tentang tugas dan tanggung jawab seorang hakim di hadapan persoalan hukum yang kompleks.

Dalam edisi terbaru ini, Dimas harus menghadapi kasus yang tak lazim, datang dari seorang wanita bernama Keumala (Ully Triani). Ia mengajukan permintaan yang kontroversial - Euthanasia, atau bunuh diri secara hukum. Kehidupan Dimas yang baru saja melangkah ke dalam ikatan pernikahan pun terpanggil oleh kasus ini.

Di tengah sidang yang berlangsung, Dimas perlahan menyadari bahwa dibalik permintaan tersebut tersembunyi lapisan-lapisan niat yang lebih dalam. Kasus ini mempertemukan Dimas dengan tantangan batin yang lebih dari sekedar tugas peradilan.

Tak hanya berhadapan dengan dunia persidangan, namun tanggung jawab sebagai seorang hakim membawa dampak besar pada kehidupan pribadi Dimas. Keterbatasan untuk berbicara tentang perkara hukum kepada siapapun menjadi ujian tersendiri. Konflik ini menimbulkan ketegangan dalam rumah tangga Dimas dan Dinda (Imelda Therinne), yang kemudian menghadirkan dinamika baru dalam alur cerita.

 

4 dari 4 halaman

Memperkenalkan kepada Masyarakat

Dr. H. Sobandi, S.H, M.H, mengungkapkan, "Hakim itu memang misterius, jangan sampai bercerita tentang pekerjaannya, itu memang nggak boleh diceritakan. Nah dari situ ada lah curiga dari istri, anak-anak, itu biasa." Kehidupan pribadi seorang hakim yang tak bisa dilepaskan dari ketidakpastian peradilan menjadi landasan kuat dalam menggarap kisah yang terangkai dalam trilogi "Pesan Bermakna."

Melalui trilogi ini, Mahkamah Agung berupaya memperkenalkan sisi tak biasa dari profesi hakim kepada publik. Nilai-nilai integritas dan kompleksitas dalam menghadapi persoalan hukum dibungkus dalam cerita yang mendalam dan menarik. Film ini tak hanya memperlihatkan dedikasi lembaga peradilan di Indonesia, tetapi juga berusaha menyampaikan pesan positif melalui perjalanan karakter Dimas.

Film ini berfungsi sebagai media pendekatan Mahkamah Agung dan dunia peradilan kepada masyarakat. "Tujuan akhirnya, kita ingin MA dan lembaga peradilan lainnya dicintai masyarakat karena MA itu milik kita semua," ujarnya lagi. 

Melalui Pesan Bermakna, penonton diharapkan dapat lebih memahami kompleksitas dan berbagai aspek dalam dunia peradilan sambil mengapresiasi peran penting Mahkamah Agung dalam menjaga keadilan.