Sukses

Makin Rumit, Grup Fifty Fifty Pidanakan CEO ATTRAKT

Buntut panjang kasus pelanggaran hukum yang dilakukan pihak Jeong Hong Joon, Fifty Fifty memilih mengajukan tuntutan pidana pada Kamis (17/08/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Girl group asal Korea Selatan Fifty Fifty mengajukan tuntutan pidana terhadap Jeong Hong Joon selaku CEO agensi mereka, ATTRAKT, ke Kantor Polisi Gangnam, Seoul pada Kamis (17/08/2023).

Pelantun lagu "Cupid" itu melaporkan dengan dugaan melanggar Undang-Undang tentang Hukuman Berat atas Kejahatan Ekonomi Khusus (pelanggaran kepercayaan).

Sebagai informasi, anggota Fifty Fifty awalnya masuk ke perusahaan Star Crew Entertainment milik Jeon Hong Joon. Lalu mereka dipindahkan ke ATTRAKT sebelum debut.

Barun, selaku pengacara girl group tersebut mengajukan klaim tentang masalah keuangan tertentu yang berasal dari dana dan hutang yang ditransfer bolak-balik antara kedua perusahaan.

"CEO Jeon Hong Joon diduga menggunakan uang muka yang diterima Star Crew Entertainment dari distributor untuk pengeluaran yang tidak diketahui, kemudian memasukkannya ke dalam biaya investasi grup," kata pengacara dikutip dari Soompi, Jumat (18/8/2023

"Yang berarti ATTRAKT punya kewajiban keuangan dari pembayaran uang muka tersebut, dan pendapatan musik dan album digital Fifty Fifty digunakan untuk melunasi hutang," sambungnya. 

Selain itu, disebut juga bahwa ATTRAKT memiliki uang muka sebesar 2 miliar won dari distributor album Fifty Fifty yang disetorkan ke Star Crew Entertainment, bukan ATTRAKT.

2 dari 4 halaman

Agenda Sidang mediasi Kedua Pihak

Diberitakan sebelumnya grup yang debut pada 2022 ini menolak mediasi dengan pihak CEO Jeong Hong Joon yang diadakan oleh Pengadilan Distrik Pusat Seoul terkait penangguhan kontrak eksklusif, Rabu (09/08/2023). Bahkan setelah mediasi, grup ini menolak permintaan pihak manajemen mereka untuk bertemu.

Pengadilan sudah menjadwalkan sesi kedua bagi Fifty Fifty dan pihak ATTRAKT untuk melakukan mediasi pada Rabu (16/08/2023). Namun, perwakilan grup dengan tegas menolak negosiasi dengan pihak manajemen dan memilih menyelesaikan dengan jalur hukum.

Keputusan grup ini merupakan buntut panjang di mana pihak agensi dianggap telah melanggar perjanjian kontrak kerja dengan mereka.

Pada mediasi pertama, Saena dan Aran menghadiri pengadilan sebagai perwakilan grup untuk berdiskusi secara langsung dengan pihak ATTRAKT. Pembicaraan berlangsung selama dua jam tanpa menghasilkan jalan tengah antara kedua belah pihak.

Perwakilan agensi bahkan sudah menjanjikan upaya terbaik untuk mengatasi masalah jika Fifty Fifty mau kembali ke manajemen. Tapi semua upaya ditolak perwakilan, sehingga sidang akan terus berlanjut.

3 dari 4 halaman

Kronologi Perseteruan Fifty Fifty dengan ATTRAKT

Kontroversi antara Fifty Fifty dan agensi bermula karena pihak manajemen menuduh ada pihak ketiga yang mendekati para member agar melanggar kontrak eksklusif. Warner Music Korea yang dituding sebagai pihak ketiga lantas membantah keterlibatannya. Selain itu, ATTRAKT juga menuduh bahwa CEO The Givers berusaha membeli hak cipta lagu "Cupid" secara diam-diam.

Tapi tak berapa lama, grup beranggota empat orang ini justru menyerang balik ATTRAKT karena dianggap melanggar kontrak kerja. Disebutkan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh agensi seperti pembayaran yang tidak transparan dan kewajiban-kewajiban lain yang harus dilakukan pihak artis meski kesehatan mereka sedang tidak baik.

Alasan pembayaran menjadi alasan terkuat bagi Fifty Fifty untuk memutuskan kontrak dengan pihak manajemen. Sikap Keena dkk yang menuntut ATTRAKT lantas menimbulkan pro-kontra di kalangan publik terutama yang mengikuti kasus ini dari awal.

4 dari 4 halaman

Reaksi Warganet

Banyak netizen Korea yang berempati atas kontroversi Fifty Fifty dengan pihak manajemen, padahal girl group baru itu sedang naik daun. Namun, setelah mengetahui kronologi yang disampaikan, tak sedikit dari netizen yang justru menyalahkan grup rookie ini. Sikap mereka dianggap terburu-buru menuntut manajemen karena masalah pembayaran.

Seperti diketahui, Fifty Fifty belum lama aktif di industri hiburan Korea Selatan tapi sudah memutuskan kontrak. Opini publik yang semula mendukung, sekarang jadi berbalik menyerangnya. Belum lagi rumor keterlibatan pihak ketiga yang ingin mengambil Fifty Fifty dari ATTRAKT.

“Mereka bahkan tidak berada di bawah perusahaan besar. Bukankah terlalu dini bagi mereka untuk meminta bayaran,” tulis salah satu netizen.

Mereka debut kurang satu tahun dan hanya memiliki satu lagu tapi sudah menuntut pembayaran,” sahut netizen lain.

Video Terkini