Liputan6.com, Jakarta Tak lelah memperkenalkan ulos kepada dunia, kini Torang Sitorus menerbangkan ulos ke Negeri Sakura sekaligus merayakan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang.
Untuk Jepang, sang desainer membawa bahan unik yakni katun sutra bemberg yang ditemukannya kala menghadiri sebuah pameran di Jakarta sekitar 8 hingga 10 tahun lalu.
Dalam konferensi pers virtual “Harmony in Diversity with Torang Sitorus,” baru-baru ini, Torang Sitorus mengatakan, kali pertama melihat katun sutra bemberg, langsung jatuh hati. Ia yakin, bahan ini akan jadi sesuatu di masa depan saat diolah menjadi wastra termasuk ulos.
Advertisement
“Ada satu serat katun silky. Bahannya dari katun, tapi diambil dari serat terdalam biji kapas. Jadi mungkin itu seperti limbah sebenarnya tapi diproses dengan teknologi tinggi di Jepang. Belum ada saat itu, pengrajin Indonesia yang menggunakan material ini,” ia mengingat.
Membawa Ulos Ke Dunia
Torang Sitorus yang pada 2022 merayakan 20 tahun berkarya di dunia seni meyakinkan salah satu produsen Jepang, bahwa katun sutra bemberg bisa diolah menjadi tekstil atau wastra bernilai tinggi. Waktu menjawab keyakinannya.
“Pelan-pelan kualitasnya meningkat sehingga kita mendapat satu produk kain Indonesia yang mewah sekali. Sangat pas dengan konsep Powerful Indonesia. Dari desa, kita akan membawa ulos ini ke dunia. Saya mendampingi pengrajin,” urai Torang Sitorus.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kerja Sama dengan KBRI di Jepang
Ia meyakinkan pengrajin bahwa nasib bisa berubah dengan inovasi ulos. Penghasilan bisa meningkat dan ulos perlahan akan dikenal dunia layaknya batik yang ikonis. Benar saja. Tahun ini, ulos dari Sumatra Utara terbang ke Negeri Matahari Terbit.
“Tahun ini, kami bekerja sama dengan KBRI di Jepang, merayakan hubungan diplomatik Indonesia Jepang ke-65. Ulos akan dipamerkan sebulan penuh di Hideo Gallery, salah satu galeri mewah di sana. Konsepnya ulos untuk semua,” paparnya panjang.
Torang Sitorus menilai, ulos dan kain tradisional Jepang punya banyak kemiripan. Salah satunya, menggunakan pewarna indigo. Karenanya, Torang Sitorus optimistis pameran ulos di Jepang tahun ini baru permulaan. Ke depan, ada banyak rencana indah untuk ulos.
Kuil Tertua Di Jepang
“Tahun 2024 bahkan kita merencanakan pergelaran besar di salah satu kuil tertua di Jepang bekerja sama dengan desainer kimono terkenal,” Torang Sitorus membocorkan. “Harmony in Diversity with Torang Sitorus” sendiri merupakan bagian dari kampanye Powerful Indonesia.
Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali, Melody Siagian menyebut, kampanye ini disangga lima pilar. “Harmony in Diversity” ditopang pilar kolaborasi lintas disiplin dan pilar sustainability karena ulos karya Torang Sitorus memakai pewarna alami.
“Selain itu, ia mendukung pengrajin dari desa-desa di Sumatra Utara. Torang Sitorus kami pilih karena mengharumkan nama bangsa. Dia ditunjuk Pemerintah untuk merepresentasikan Indonesia dalam kerja sama hubungan diplomatik dengan Jepang,” ia menerangkan.
“Karyanya perpaduan harmonis warisan budaya Indonesia dengan gaya kontemporer yang merefleksikan persatuan dalam keragaman. Relevan untuk masyarakat Indonesia sekaligus komunitas global,” imbuh General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet.
Advertisement