Sukses

Ade Fitrie Kirana Sebut Pemilu Sebagai Pesta Demokrasi, Bukan Panggung Baper

Ade Fitrie Kirana membahas pandangannya tentang situasi politik saat ini. Utamanya, soal deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Ade Fitrie Kirana membahas pandangannya tentang situasi politik saat ini. Utamanya, soal deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Bintang sinetron Islam KTP SCTV ini memahami deklarasi pasangan Anies dan Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, (2/9/2023) menimbulkan berbagai reaksi dan komentar di ruang publik.

Menurut dia, hal tersebut adalah peristiwa yang lumrah di ranah politik khususnya jelang pemilihan umum 2024 mendatang.

"Pro dan kontra pasti bermunculan baik di percakapan dunia nyata maupun media sosial," ucap Ade Fitrie Kirana saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu, 3 September 2023.

 

2 dari 4 halaman

Tak Perlu Ada Komplain

Dijelaskan Ade Fitrie Kirana, buzzer akan ramai mengolok-olok para pendukung Anies, akan ramai memframing Anies gemar berkhianat.

"Padahal sesungguhnya tidak ada yang berubah. Anies tetap calon presiden, calon wakil presiden belum ditentukan dan ketika sudah ditentukan, mestinya tidak perlu ada komplain," dia menuturkan.

 

 

3 dari 4 halaman

Politik Dinamis

"Inilah politik yang dinamis, yang lebih cair dari air yang penuh kejutan, dramanya melebihi sinetron." Ade Fitrie Kirana mengulas.

Ade Fitrie Kirana yang turut maju sebagai Calon Anggota Legislatif DPR RI Periode 2024-2029 dari Partai NasDem ini menuturkan, pesta demokrasi pemilihan umum adalah peristiwa yang rutin digelar di sebuah negara demokrasi.

 

4 dari 4 halaman

Jangan Ikut-Ikutan

Yang membedakan, pada 2024 adalah Pemilu Legislatif untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Secara bersamaan dilaksanakan pula Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk periode 2024-2029. Pemilu bersamaan tersebut kali pertama dilaksanakan di Indonesia, sehingga mungkin membuat masyarakat menanggapi secara berbeda dibanding pemilu sebelumnya.

"Jangan ikut-ikutan melihat pencapresan 2024 ini sebagai sebuah pertandingan apalagi permainan," dia memungkasi.