Sukses

Transkrip Percakapan Kim Hieora dengan Teman SMP Versi Agensi Dirilis, Terkuak Kecemasan dan Perlawanan Sang Aktris

Kim Hieora juga menyanggah dirinya merundung orang yang lebih lemah darinya. Di sisi lain, ia balik menuding bahwa H dan kawan-kawan juga berlaku tak baik kepadanya.

Liputan6.com, Jakarta Perang klaim antara Kim Hieora dan pihak yang menuduhnya melakukan perundungan masa sekolah kian meruncing. Sebelumnya, Dispatch merilis transkrip percakapan telepon tanggal 8 September 2023 antara sang aktris drakor The Uncanny Counter 2 dengan sosok yang mengklaim sebagai korban bullyingyang dipanggil “H.”

Dilansir dari Allkpop, Minggu (10/9/2023), dalam percakapan ini Kim Hieora berulang kali dilabrak H yang berkali-kali menyebut sang aktris sebagai perundung yang melakukan kekerasan. Sementara Kim Hieora terkesan agak pasif dalam pembicaraan ini, dan beberapa kali minta maaf.

Agensi Kim Hieora, Gram Entertainment mengaku kaget dengan dipublikasikannya transkrip ini. Apalagi, menurut pihak agensi, transkrip tersebut telah diedit. Mereka kemudian merilis transkrip rekaman percakapan dalam versi mereka.

Dalam percakapan versi ini, sang aktris The Glory tampak beberapa kali menyanggah pernyataan H.

“Aku juga punya ingatan sendiri…dalam ingatanku, kamu enggak berada di sekolah,” kata Kim Hieora.

H membalas, “Aku dengar kamu memukul F sampai hidungnya berdarah.”

Kim Hieora menimpali, “Aku?”

H juga sempat memojokkan Kim Hieora, mendorongnya mengaku bahwa sang aktris dulu memukul dan mengganggu mereka.

“Sejujurnya, aku enggak ingat segala hal. Tapi benar bahwa aku melakukannya kepadamu,” kata dia.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Kim Hieora Mencemaskan Teman-temannya

Dalam transkrip ini, juga disebutkan bahwa Kim Hieora menghawatirkan informasi mengenai kawan-kawannya. Sementara H awalnya terkesan tak peduli. Berikut petikannya:

 

H: Kamu secara khusus menyiksaku.

Kim Hieora: Maafkan aku. Kamu tak perlu memahami perasaanku, tapi aku ingin menjelaskan. Ada beberapa hal yang kukhawatirkan. Yang paling kucemaskan sekarang adalah jika foto ini disebar, teman-temanku atau anak-anak lain di foto itu, yang bukan orang yang kamu ingat, mungkin akan disebutkan nama aslinya, dan identitas mereka mungkin terungkap. Akan ada banyak sekali orang yang mengalami kerugian karena aku.

H: Apa salahnya identitas mereka diungkap? Kan mereka anggota Big Sangji? (Catatan: Big Sangji diklaim pihak H sebagai geng perundung siswa lain)

Kim Hieora: Bukan, mereka bukan anak-anak seperti itu. Apa kamu ingat [identitas dirahasiakan] dan [identitas dirahasiakan]?

H: Ah… anak-anak yang baik? Gara-gara Big Sangji?

Kim Hieora: Ya.

H: Tapi mereka itu bagian dari Big Sangji. Seperti yang kamu bilang, mereka itu penonton kan? Seperti yang kamu bilang, mereka semua penonton. Adil kan kalau mereka diperlakukan sama?

Kim Hieora: Tapi mereka tidak ada di sana.

H: Aku enggak tahu

Kim Hieora: Tapi anak-anak seperti itu…

H: Aku ingin mengecualikan [nama dihapus] dan [ nama dihapus] dari Big Sangji. Aku hanya ingin mengecualikan keduanya.

 

3 dari 4 halaman

Kim Hieora Menuding H dkk Menjelek-jelekannya

Kim Hieora juga menyanggah dirinya merundung orang yang lebih lemah darinya. Di sisi lain, ia balik menuding bahwa H dan kawan-kawan juga berlaku tak baik kepadanya.  

 

Kim Hieora: Dalam pikiranku yang belum dewasa… tentu saja, aku tidak menari-cari alasan pembenaran. Tapi aku enggak merasa menyiksa orang yang lemah tanpa alasan. Dalam hal ini kamu bukanlah orang yang lemah.

H: Mengapa kamu menyiksaku?

Kim Hieora: Tentu saja aku tidak seharusnya melakukan ini, tapi saya menganggap ini sebagai rasionalisasi saya. Dalam ingatanku, kamu, E, dan F menghabiskan waktu bersama beberapa pria. Tapi kemudian seorang siswi yang lebih tua dari sekolah lain sering menghinaku dan menyebutku (maaf) pelacur. Saya bertanya-tanya, “Ini kenapa?” Dan siswa dari sekolah lain yang lewat saat itu juga menjelek-jelekkanku. Selain itu, ada guru yang mengatakan aku merokok di gang dan sering memukulku. Itu semua kalian. Aku ingat mengatakan ini, meskipun seharusnya aku tidak melakukannya: Aku pikir aku menderita kerugian karena kamu, kamulah alasan aku dijelek-jelekkan.

H: Aku paham. Wow, pikiran yang luar biasa.

Kim Hieora: Tapi semua ini tidak penting. Apa yang kukatakan kepada E dan F adalah kebenaran, dan saya tulus.

 

4 dari 4 halaman

Keinginan Ekstrem M

Amarah H terhadap Kim Hieora ternyata tak terbendung. Ia menyatakan ingin menuntut balas hingga punya keinginan yang ekstrem.

 

H: Sekarang situasinya sudah seperti ini, aku berencana menemui seorang reporter hari Minggu. Aku enggak akan tinggal diam saja.

Kim Hieora: Menurutmu apa yang harus kulakukan untuk meredakan amarahmu?

H: Sekarang ini, aku ingin membunuhmu. Jadi tunggu saja.  Kamu kan sudah menghasilkan banyak uang, bukankah itu cukup? Jangan menyangkal.

Kim Hieora: Aku tidak menyangkal semuanya.

 

Selanjutnya: Kim Hieora Mencemaskan Teman-temannya
Video Terkini