Liputan6.com, Jakarta Meskipun masih berusia sangat muda, desainer berbakat asal Bandung, Chatrine Liu, telah menunjukkan prestasi yang luar biasa. Di usianya yang baru menginjak 10 tahun, ia telah mendapatkan kesempatan istimewa untuk memamerkan karyanya di acara fashion terkemuka Front Row Paris 2023, yang diselenggarakan di Kota Paris, Perancis, pada Sabtu (2/9/2023).
Chatrine mengikuti jejak kakaknya, Michelle Liu, yang juga pada hari itu tampil dengan kehormatan yang sama bersama desainer ternama lainnya dalam acara yang berlangsung di The Westin Paris Vendome.
Selaras dengan kakaknya yang menghadirkan koleksi busana bertema budaya Indonesia, Chatrine juga memamerkan kreasi busananya dengan menggunakan unsur-unsur Nusantara. Siswi Sekolah Dasar Bintang Mulia Bandung ini menyajikan koleksi desainnya dengan tema "The Culture Soul."
Advertisement
Â
Inspirasi
Menurut Chatrine, kreasi busananya terinspirasi oleh semangat ceria remaja yang mengenakan kain troso khas kota Jepara, Jawa Tengah. Ia kemudian menggabungkannya dengan kain bermotif kotak untuk memberikan kesan muda.
"Saya ingin mengangkat kain tenun Jepara ke kancah internasional. Semoga bisa menginspirasi dengan memakai produk warisan budaya Indonesia," ungkap Chatrine setelah acara.
Â
Advertisement
Siluet Asimetris
Koleksi rancangan Chatrine yang ditampilkan di panggung catwalk mencakup blazer, blus, rok, dan mantel. Semua busana ini memiliki siluet asimetris yang bertujuan untuk memberikan kesan ceria. Ia juga memadukan koleksinya dengan payet agar terlihat mewah. Untuk mempercantik rancangannya, Chatrine juga menyertakan aksesoris berupa topi baret.
Bagi gadis yang lahir di Bandung pada 30 Juni ini, kesempatan untuk tampil di panggung Front Row Paris 2023 adalah peluang langka yang sangat berharga baginya. Ia berharap pengalaman di kota Paris ini akan meningkatkan kepercayaan dirinya untuk terus mengembangkan bakatnya dalam bidang desain mode.
Â
Perhelatan
Front Row Paris 2023 adalah sebuah perhelatan yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC). Acara ini melibatkan pemotretan, trunk show, peragaan busana, pertemuan bisnis, hingga toko pop-up, yang membuka pintu bagi desainer dan merek mode Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan produk unggulan mereka secara global.
Advertisement