Liputan6.com, Jakarta - Awi Suryadi kembali menghadirkan film horor di layar lebar Indonesia lewat Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul. Cerita yang diangkat dari buku berjudul sama ini akan tayang di Indonesia tanggal 21 September 2023.
Diangkat dari salah satu cerita di kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, Manoj Punjabi membawa sebuah urband legend yang terkenal di Jawa.Â
Baca Juga
Dibintangi oleh Deva Mahenra, Della Dartyan, Nayla Denny Purnama, Iwa K, dan deretan artis lain, film ini akan segera menjadi salah film horor yang wajib ditonton.
Advertisement
Setelah meledakkan film horor KKN di Desa Penari yang ditulis di platform X oleh Simple Man, kini MD Pictures menggandeng seorang YouTuber terkenal, yakni Hao, sebagai sumber pengisahan dari Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul.
 Berikut sinopsis filmnya.
Hao dan 'Bakat' dari Kakek
Berbekal keahlian retrokognisi yang diturunkan sang kakek, Hao (Deva Mahenra) mencoba memecahkan masalah di luar kebiasaannya.
Melalui Sari (Nayla Denny Purnama), Hao menggunakan keahliannya itu untuk memutus teror yang terus menghantui sebuah sekolah selama puluhan tahun.
 Untuk misi ini, ia ditemani Rida (Della Detryan), sahabatnya sejak kecil.
Advertisement
Pocong Kepala Plontos
Dalam perjalanannya itu, Hao harus berulang kali berhadapan dengan sesosok makhluk berbentuk pocong dengan kepala plontos. Sosok itulah yang kerap merenggut korban sebagai tumbal keabadiannya.
Kisah mendebarkan Hao diiringi misteri ilmu hitam seorang terdahulu bernama Walisdi akan dikupas di film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul.
Namun, mampukah Hao dengan keahliannya yang sebatas perjalanan ke masa lalu menyudahi teror dari pocong gundul?
Diklaim dari Kisah Nyata
Hal menarik dari film ini adalah sosok Hao yang menjadi otak pertama kisah ini. Keahlian Hao yang sama-sama mampu melakukan perjalanan ke masa lalu, dia tumpahkan dalam sosok Hao yang ada di Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul.
Dalam konferensi pers Rabu (13/9/2023), Hao memastikan bahwa kisah tersebut betulan diangkat dari kisah nyata, khususnya sosok Walisdi.
"Sebenernya ini memang untuk latar ceritanya itu cerita asli, based on true story. Berawal dari satu sekolah di Kota Jogja, saya tidak bisa sebut sekolah mana, sering terjadi kasus kesurupan sekolah ini," begitu terangnya.
"Jadi saya berdasarkan data interviu terhadap para alumni saya dapat, kemudian mempelajari denah sekolahnya seperti apa, posisi letak makamnya di mana, kemudian saya mix, ya, saya komparasi dengan dari residual energi atau disebutnya metode retrokognisi," lanjutnya.
Advertisement