Sukses

Tayang Tanggal 21 September 2023, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul Dapat Arahan Pocong Asli

Kisah horor yang dipilih Manoj Punjabi kali ini dalam Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul kembali menarik kejadian nyata di tanah Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah horor yang dipilih Manoj Punjabi kali ini dalam Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul kembali menarik kejadian nyata di tanah Jawa. Setelah sukses dengan KKN Desa Penari, MD Pictures terkesan ngebet untuk segera merilis film satu ini.

Dituturkan oleh para pihak produksi pada konferensi pers Rabu (13/9/2023), rencanya pembuatan film bahkan sudah diusung sejak tahun 2019.

Kisah Tanah Jawa ini mulai kita tulis dari tahun 2019. Rencana awal adalah begitu saya kelar syuting KKN (KKN Desa Penari) langsung syuting ini ya, Pak, rencananya waktu itu ya. Terus ya karena pandemi ya jadinya project-nya di-pending," ujar Awi Suryadi.

Dengan adanya keterlambatan produksi, pihak yang terlibat justru menyampaikan rasa syukur. Sebab, dengan persiapan lebih matang, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul ini dapat diproduksi dengan lebih matang.

2 dari 4 halaman

Ketertarikan Manoj Punjabi

Berangkat dari kisah nyata yang diceritakan dalam buku Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul yang diinisiasi oleh Hao, seorang YouTuber, film ini kemudian berhasil meraih perhatian MD Pictures.

“Yang pasti saya terinspirasi kalau kisah nyata bukan counter coat orang ngomong ini cerita asli, tapi dasarnya apa research-nya apa. Ini ada Om Hao sendiri,” kata Manoj Punjabi.

“Tapi semaksimal mungkin, semirip mungkin, atau adaptasinya harus sesuailah, semaksimal mungkin," sambungnya. 

 

3 dari 4 halaman

Cerita Asli

Kisah nyata dari Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul menjadi salah satu bagian dari banyaknya cerita yang diungkapkan di kanal YouTube Kisah Tanah Jawa milik Hao. Menurut pengakuannya, kisah ini memang bersumber dari cerita asli yang terjadi di wilayah Yogyakarta.

“Sebenarnya ini memang untuk latar ceritanya itu cerita asli, based on true story. Berawal dari satu sekolah di Kota Yogya, saya tidak bisa sebut sekolah mana, sering terjadi kasus kesurupan di sekolah ini. Dan kita coba menggali cerita ternyata kita berhasil karena kita mendapatkan narasumber dari para alumni," begitu cerita Hao.

“Kemudian secara retrokognisi itu ketika saya berkenalan, ya, yang sekarang jadi teman baik yang sekarang ada di pojok itu. Itu ngobrol intens gitu, jadi ngomongin ini tuh seperti apa gitu,” lanjut Hao.

4 dari 4 halaman

Request dari Walisdi, Si Pocong Gundul

Tidak berhenti di situ, sebagai elemen yang paling memengaruhi cerita, Hao juga menuturkan bahwa peran Walisdi, sosok pocong gundul pun turut dilibatkan.

“Waktu itu beliau mendatangi Mba Yona (art make up) dulu, request saya ingin di-make up-nya seperti apa dan saya juga datang ke lokasi, ngecek, termasuk yang bonekanya itu,” Hao memaparkan.

"Dan dalam pengerjaannya sendiri, saya intens ngobrol sama sosoknya, dari awal," katanya.