Liputan6.com, Jakarta Sutradara sekaligus CEO Visinema, Angga Dwimas Sasongko menyebut potensi industri kreatif Indonesia bisa sebesar Korea Selatan bahkan Hollywood. Namun, untuk mencapai fase ini jelas butuh banyak perbaikan dan pengembangan.
“Untuk merealisasikan potensi industri, tidak bisa hanya mengandalkan kreasi berkualitas, tapi harus dilengkapi manajemen yang kuat dan ekspansi lini usaha ke ranah Intellectual Property (IP),” katanya.
Visinema yang dikenal lewat box office Keluarga Cemara, Mencuri Raden Saleh, dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini menguak strategi ekspansi di luar produksi film. Termasuk di dalamnya pengembangan ke arah IP dan penambahan manajemen.
Advertisement
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Kamis (14/9/2023), Angga Dwimas Sasongko menjelaskan, Visinema merangkul pemimpin dengan pengalaman industri hiburan dan pengembangan intellectual property yaitu Herry Salim, serta Aldi Haryopratomo.
Membangun Fondasi Perusahaan
Sutradara film Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 menilai, kedua tokoh ini terbukti mampu membangun fondasi bagi perusahaan untuk berkembang pesat, seperti halnya di sektor teknologi.
“Visinema melalui Visinema Studios memiliki IP berbagai cerita terkenal di Indonesia. Misalnya, seri animasi Nussa, Filosofi Kopi, Keluarga Cemara, seri anak-anak Domikado, dan film animasi yang akan rilis selanjutnya, Jumbo,” ujar Angga Dwimas Sasongko.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Storytelling Angga dan Tim
Sebagai informasi, Herry Salim mantan Country Manager Walt Disney Indonesia kini menjadi Presiden Grup dan juga CEO Visinema Studios. Sementara itu, Aldi Haryopratomo yang dikenal mantan CEO GoPay, komisaris HaloDoc, eFishery, dan Kitabisa, menjabat komisaris Visinema.
“Berdasar pengalaman saya di industri hiburan global, saya percaya Visinema berpotensi jadi katalis perkembangan industri hiburan di Indonesia. Kita tahu, Angga dan tim Visinema menguasai cara storytelling yang mengena di hati menonton Indonesia,” cetus Herry Salim.
IP Yang Dihasilkan Perfilman
Ia optimistis, ekspansi Visinema ini memaksimalkan potensi industri kreatif Indonesia agar bisa mengglobal. Dalam kesempatan itu, Aldi Haryopratomo menyinggung produk Korea Selatan dari kuliner, kosmetik, mode, drakor, kpop, film, hingga pariwisata yang digemari dunia.
Indonesia sejatinya bisa menyusul. “Selain itu, IP yang dihasilkan perfilman bisa menyebar luas tanpa distribusi fisik, sama halnya dengan teknologi. Saya yakin Visinema akan terus membawa cerita, budaya dan produk Indonesia mendunia,” Aldi Haryopratomo membeberkan.
Advertisement