Sukses

Ruben Onsu Tanggapi Tudingan Artis Jualan di TikTok Penyebab Pasar Tanah Abang Sepi

Menurut Ruben Onsu, perkembangan teknologi saat ini justru membuka peluang bagi semua orang untuk berusaha dan berkarya.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi Pasar Tanah Abang yang lengang lantaran sepi pembeli, menjadi perbincangan hangat publik. Apalagi muncul tudingan kondisi itu dipicu banyak artis yang berjualan live di aplikasi media sosial seperti TikTok.

Terkait hal itu, presenter Ruben Onsu santai menanggapinya. Sebagai artis yang juga berjualan di TikTok, tak merasa tersinggung karena barang yang dijualnya selama ini adalah produksi anak dalam negeri.

"Nggak masalah, saya nggak merasa tersinggung soalnya. Kalau untuk minyak, saya punya sendiri soalnya," kata Ruben Onsu di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (19/9/2023).

"Ya nggak apa-apa gue mah, karena tidak pernah merugikan orang lain. Saya kan punya sendiri, di mana ada satu produk di daerah, dia datang mencoba menawarkan. Intinya saya nggak mau akuisisi, intinya kamu kelola aja, saya beli aja rutin full," Ruben Onsu menambahkan.

2 dari 4 halaman

Buka Peluang untuk Banyak Orang

Ruben menuturkan, perkembangan teknologi saat ini justru membuka peluang bagi semua orang untuk usaha dan berkarya. Apalagi di zaman yang menurutnya serba sulit.

"Maaf nih, sekarang aplikasinya disalahin. Loh bukannya itu membuka banyak peluang untuk semuanya," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Bukan karena Artis Jualan di TikTok

Ruben mengatakan, sepinya Pasar Tanah Abang bukan lantaran artis ikut berjualan di TikTok. Menurutnya, ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk membenahinya

"Ini bukan tugas artis, ini tugas pemerintah untuk ngurus. Tanah Abang kosong artis disalahin. Ya setop kalau teknologinya canggih, jangan masuk ke Indonesia. (Kita) maunya SMS-an, gitu aja, gampang," urai Ruben.

4 dari 4 halaman

Ruben Mengklaim Justru Bantu Pabrik Sembako

Ruben menjadi salah satu artis yang sempat dikritik, karena ikut berjualan sembako di TikTok Shop. Ruben mengungkapkan, hal itu justru dilakukan untuk membantu beberapa pabrik sembako yang mengalami kesulitan dalam menawarkan produknya.

"Ibaratnya saya sampai meneteskan air mata ketika lihat banyak orang yang kerja di pabrik itu kembali aktif. Saya cuma secuil di dunia ini, tapi minimal ketika saya merasa bisa membantu, mulut saya nggak bilang nggak," pungkas Ruben Onsu.