Liputan6.com, Jakarta Huru-hara di Kamis sore dipersembahkan oleh Chef Arnold yang ngamuk gara-gara kulit ayam krispinya dimakan Chef Renatta Moeloek. Ia gondok berat karena si pelahap kulit ayamnya tak merasa bersalah.
Saking gondok, Chef Arnold sampai mencuit kata-kata kasar. Ia bahkan mengunggah foto wajah Chef Renatta yang senyam-senyum seolah tak bersalah setelah melancarkan aksi maling kulit ayam milik sahabat.
Baca Juga
“Manusia di dunia ini yg paling nyebelin dan breng**k saat ini adalah Renatta,” cuitnya, Kamis (21/9/2023), seraya mengunggah foto ayam goreng minus kulit plus emotikon wajah marah dan menangis.
Advertisement
Saat artikel ini disusun, cuitan chef Arnold perkara kulit ayam goreng telah disimak lebih dari sejuta kali. Terlepas amarah ini bercanda atau serius, yang jelas foto ayam goreng terkelupas kulitnya viral dan memantik silang pendapat netizen.
Gak Lucu!
Pada unggahan lain di akun Twitter terverifikasi chef Arnold, tampak foto chef Renatta tampil simpel berkemeja oversized biru dongker. Ia tersenyum setelah menikmati kulit ayam hasil “jarahan.”
“GA LUCU,” tulis Chef Arnold bersama foto chef Renatta yang bikin sejumlah netizen kelepek-kelepek. Tak henti sampai di situ, ia menyebut aksi Chef Renatta mengambil kulit ayam kayak kucing tetangga.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bagai Kucing Tetangga Nyuri Ikan Asin
“Si breng**k masih tidak merasa bersalah… Bagaikan kucing tetangga nyuri ikan asin,” keluhnya sambil mengunggah tiga potret Chef Renatta makan ayam goreng krispi dengan santuy.
Netizen terpecah jadi dua kubu. Ada yang membela Chef Renatta dan minta Arnold Poernomo ikhlas. Ada pula yang maklum mengingat kulit adalah bagian terbaik saat mengudap ayam goreng krispi.
Perang Dunia Ketiga
“Perkara kulit ayam emang bisa bikin perang dunia ke-3. Part yang tak boleh diganggu gugat,” @fot**** berkomentar. “Kamu boleh mengambil seluruh hidupku, tapi tidak untuk kulit ayam crispyku,” @bac**** menyahut.
“Kenapa enggak bikin sendiri?” cetus netizen dengan akun @curs****. Cuitan ini bagai menyiramkan bensin di kobaran api. “Ini dicolong konteksnya bg*t!” oceh Chef Arnold menahan emosi. Sabar, chef!
Advertisement