Liputan6.com, Jakarta Beberapa jam setelah Kaesang Pangarep menerima kartu tanda anggota atau KTA PSI, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie menyampaikan pernyataan sikap di medsos.
Lewat akun Instagram terverifikasi, Sabtu (23/9/2023), Grace Natalie mengaku masuknya Kaesang Pangarep ke PSI membuat pihaknya makin semangat berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
Baca Juga
“Bersama Bro @kaesangp, semakin bersemangat untuk berjuang buat tanah air, Indonesia tercinta,” cuit Grace Natalie menyertai unggahan video dokumentasi serah terima KTA PSI bersama Kaesang Pangarep.
Advertisement
Setelahnya, Grace Natalie menyinggung sejumlah esensi perjuangan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yakni RUU Perampasan Aset bagi para koruptor dan kebebasan beribahan untuk umat beragama di Indonesia.
RUU Perampasan Aset dan Kebebasan Beribadah
“Semoga mimpi kita untuk memperjuangkan RUU Perampasan Aset, Kebebasan Beribadah untuk semua umat beragam, BPJS Gratis untuk semua warga negara bisa terwujud. Mohon doanya,” ia menyambung.
Pernyataan sikap Grace Natalie ini ditanggapi riuh netizen di kolom komentar. Ada yang memprediksi, keputusan Kaesang Pangarep masuk PSI membuat langkah politik Presiden Jokowi tahun depan makin tak tertebak.
Advertisement
Langkah Catur Pak Jokowi
“Akan sangat sulit membaca langkah catur pak jokowi,” @mzij**** menduga. “Semoga deh yah..mendukung yang baik untuk bangsa..bukan untuk kepentingan pribadi,” @rosa**** menanggapi.
Sebelumnya, Grace Natalie dicecar pertanyaan wartawan soal peluang jumlah suara PSI di Pemilu 2024 terdongkrak bersama masuknya Kaesang Pangarep. Ia mengatakan, bergabungnya putra bungsu Jokowi ke PSI bukan soal angka.
Tak Sebatas Angka Pemilu
“Kita enggak ngomong yang pragmatis. Tadi Mas Kaesang bilang: Kita pengin anak muda enggak lagi jadi objek yang pasif,” beri tahu Grace Natalie dalam sesi konferensi pers di Solo, kemarin.
“Jadi mereka sama-sama mau klaim hak sebagai anak muda dan berjuang menentukan kita mau membentuk Indonesia kayak apa. Jadi visinya lebih jangka panjang sih. Enggak sebatas angka-angka pragmatis pemilu saja,” pungkasnya.
Advertisement