Liputan6.com, Jakarta Bukannya iba atau berempati, Nikita Mirzani menyalahkan Mama Eda yang memarahi Lolly gara-gara bangun tidur malah siaran langsung di medsos sementara lampu rumah masih menyala.
Kini, ia membeberkan kronologi Lolly bisa tinggal di rumah Mama Eda. Menurut Nikita Mirzani, Mama Eda menjemput Lolly di sekolah kemudian menampungnya. Nikita Mirzani sudah tak peduli lagi.
Baca Juga
“Kalau kalian mau tahu ceritanya, ceritanya itu anak diambil dari sekolahan,” demikian Nikita Mirzani menjelaskan duduk perkara Lolly numpang hidup di rumah mama Eda.
Advertisement
Ia menyebut jarak antara rumah Lolly dan Mama Eda adalah 4 jam. Rumah Mama Eda di perkampungan, bukan di perkotaan London. Nikita Mirzani membiarkan karena sudah mengikhlaskan Lolly.
Mereka Yang Jemput
Melansir dari rekaman live yang diunggah akun Instagram @dramakuin.official, Minggu (24/9/2023), bintang film Nenek Gayung melempar sejumlah tuduhan serius terhadap Mama Eda.
“Mereka yang jemput, mereka yang bikin anak itu mabuk. Mereka yang mengenalkan alkohol, mereka yang mengenalkan ke semua orang Indonesia yang ada di sana. Mereka!” kata Nikita Mirzani.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Rasain!
Ibu tiga anak ini balik mempertanyakan mengapa Lolly dibentak dan dimarahi perkara lampu. Padahal pihak Mama Eda sendiri yang “berinisiatif” menjemput Lolly dari sekolahnya.
“Terus kenapa sekarang itu anak dibentak, dimarahi katanya masalah apa nih, lampulah segala macam. Ya rasain! Risiko. Risikolah! Mau terkenal, kan? Itu risiko. Nampung anak orang kaya, anak artis, yang enggak pernah hidup susah ya begitu. Mau gimana?” cetus Nikita Mirzani.
Itu Anak Tak Pernah Hidup Susah
Berkali pelantun “Nikita Gang” memperingatkan bahwa Lolly sejak kecil tak pernah hidup susah. Makanya, sejak awal Nikita Mirzani memilih sekolah berkonsep asrama untuk Lolly di London.
“Itu anak enggak pernah hidup susah. Lo mau suruh ngapain? Lo mau suruh nyapu? Mana bisa dia? Makanya disekolahinnya di asrama di boarding school. Yang apa-apa sudah dibersihin,” pungkasnya.
Advertisement