Sukses

Ulfa Saputra Kini Jadi Langganan Vicky Prasetyo, Perjuangannya sebagai Owner Brand Kecantikan Berawal dari Kegiatan Dropshipping Tanpa Modal

Setelah menjadi owner brand kecantikan sendiri, salah satu langganan Ulfa Saputra adalah Vicky Prasetyo.

Liputan6.com, Jakarta Keinginan untuk terus belajar dan berani menerima tantangan, membawa Ulfa Saputra pada kunci sukses dalam mengarungi dunia bisnis. Namun kini, sosoknya sudah menjadi andalan banyak orang sejak Ulfa Saputra serius memajukan bisnis skincare miliknya.

Bahkan, salah satu langganan Ulfa Saputra adalah selebriti, yakni Vicky Prasetyo. Padahal, Ulfa awalnya sama sekali tidak mengantongi ilmu penjualan dan memulai bisnis dari level paling bawah sebagai dropshipper. Namun hal itu menjadi jembatan bagi langkahnya untuk terus berjuang.

Selain menjadi langganan Vicky Prasetyo, Ulfa Saputra juga dinobatkan sebagai mitra terbesar di salah satu brand skincare. Hal itu dicapinya berkat pencapaian omset yang mencapai angka jutaan pada setiap bulannya.

Jauh sebelum menggapai kesuksesan seperti sekarang, Ulfa Saputra hanya berstatus sebagai seorang karyawan di sebuah bank swasta. Setelah berkeluarga, ia memutuskan untuk mundur karena jarak antara rumah dan tempat kerja yang jauh.

 

2 dari 7 halaman

Tak Mau Hanya Mengandalkan Gaji Suami

Seiring berjalannya waktu, mulailah ia berpikir bahwa mengandalkan gaji suami seakan terasa berat memotivasi jiwanya untuk mencari penghasilan tambahan. Semenjak itu, ia pun mulai belajar menjalankan bisnis dari rumah. 

"Waktu itu pada tahun 2015, belum mempunyai modal, benar-benar hanya mengandalkan dropship, saya promosikan barang orang. Tiga tahun kemudian, saya hamil dan makin menyadari biaya hidup semakin besar. Bukan tidak bersyukur, tapi rasanya kurang cukup jika sekedar mengandalkan gaji dari suami. Akhirnya tertariklah untuk berjualan skincare karena prospeknya menjanjikan," ujarnya, belum lama ini.

"Dimulai dari dropship sebuah skincare asal luar Jawa, kemudian keuntungan yang didapat dikumpulkan. Lalu naik jadi reseller, belanja 3 paket setelah laris tambah jadi 10 paket, naik lagi jadi 50, 100 sampai akhirnya bisa stok barang hingga ribuan paket. Jadi waktu itu benar-benar merintis dari nol, tapi saya jalani dengan fokus dan konsisten," kenang pemilik nama lahir Ulfatul Janah.

 

3 dari 7 halaman

Rajin Promosi di Media Sosial dan Beralih ke Brand Baru

Bukan langkah mudah bagi Ulfa untuk memperkenalkan skincare asal luar Jawa. Apalagi saat itu, media sosial belum seramai sekarang. Mengandalkan promo lewat Facebook yang rajin ia posting dan tawarkan langsung pada user, dari hari ke hari, penjualannya kian bertambah. 

“Tahun 2018, produk skincare juga belum terlalu menjamur jadi pesaingnya masih sedikit. Dengan tekun membagikan testimoni atau share tentang keunggulan produk, ribuan paket terjual lewat Facebook. Sayang, produk tersebut sistem order-nya harus PO (purchase order) 3 bulan sebelumnya. Sehingga menyulitkan kami yang punya kendala di modal untuk bisa berkembang,“ keluh Ulfa.

Beberapa tahun menggeluti bisnis skincare membuat pangsa pasar yang dibangun Ulfa sudah cukup luas. Namun di tahun 2019, produk skincare yang sudah membesarkan namanya itu sudah tidak lanjut produksi karena suatu alasan. Tak ingin patah semangat, perempuan berdarah Jawa ini pun mencari brand skincare lain.

Ia pun berlanjut mencoba kembali membesarkan skincare baru yangg berasal dari bogor jawa barat, kurang lebih 3 tahun dirinya mencoba mengenalkan dan memasarkan brand tersebut. Hingga akhirnya dengan pengalaman, keyakinan dan kesiapannya ia memberanikan mencoba membuat brand sendiri.

 

4 dari 7 halaman

Membentuk Jaringan Bisnis 

Dengan teknik membentuk Jaringan Bisnis, brand yang diberi nama Innerlight itu tidak hanya mengandalkan penjualan langsung kepada end user. Saat berbisnis, Ulfa juga selalu scale up tentang bagaimana cara membangun jaringan, membangun strategi, dan memberikan edukasi. Sehingga memudahkannya untuk berkembang dan meningkatkan penjualan. 

“Karena sudah lebih banyak mengantongi soal sistem jaringan, para pelanggan atau end user kemudian saya tawarkan untuk ikut menjalankan bisnisnya. Alhamdulillah, saat ini sudah punya mitra bisnis yang rutin order setiap bulan," ungkapnya. 

Selain fokus mencari mitra-mitra baru dengan teknik digital marketing, saat ini Ulfa lebih banyak memberikan pola pembinaan kepada jaringan bisnis di bawahnya supaya makin berkembang.

“Ketika mereka dibina, di-support mereka semakin semangat dalam mengejar target penjualan. Biasanya saya berikan training secara online atau offline dengan mengundang beauty consultant, tim digital marketing maupun motivator,” tambah Ulfa.

 

5 dari 7 halaman

Ekspansi Bisnis

Berkat kerja keras dan keuletannya, kini Ulfa berhasil membeli 3 unit rumah dan 1 unit ruko, ruko tersebut sekarang digunakan sebagai rumah cantik. Jadi, ia bukan hanya mempunyai aset, tetapi juga melakukan ekspansi bisnis dengan membuka salon rumah cantik di wilayah Bojonggede, Kab. Bogor yang menawarkan ragam perawatan wajah yang mulai beroperasi di bulan Maret 2022.

“Terinspirasi dari klinik klinik kecantikan besar, saya membuka rumah cantik yang juga menawarkan ragam treatment aesthetic. Dan dibandingkan dengan salon kecantikan lainnya, treatment yang disediakan Rumah Cantik lebih lengkap,” tutur Ulfa.

 

6 dari 7 halaman

Lancar Rezeki dengan Strategi Marketing Langit 

Sebagai wujud syukur atas tiap rezeki yang didapatkan, istri dari Herlambang Saputra serta ibunda dari Bagasditya dan Gibran ini, tak pernah lupa menyisihkan sebagian pendapatannya untuk berbagi kepada sesama. Dimulai dari orang-orang terdekat seperti karyawan, setiap hari Jumat Ulfa rutin menggelar Jumat Berkah. 

“Saya menyadari di tiap rezeki yang saya dapat ada hak orang lain, termasuk para karyawan dan orang sekitar. Ketika saya berbagi, rezeki saya semakin deres. Karena sejatinya sedekah tidak akan mengurangi harta, tapi justru akan memperlancar rezeki,” ucapnya, bijak.  

 

7 dari 7 halaman

Ajak Lebih Banyak Wanita Membangun Bisnis 

Perasaan nelangsa yang sempat dialami Ulfa ketika menganggur pasca resign dari pekerjaannya, mendorong perempuan berhijab ini untuk mengajak lebih banyak kaum hawa memulai berbisnis di saat masih memiliki pekerjaan tetap. 

“Roda itu berputar, saat masih memiliki pekerjaan tetap terkadang kita enggan memulai bisnis dengan alasan sibuk atau nyaman dengan gaji yang didapat tiap bulan. Tetapi balik lagi, tidak ada yang tahu kondisi keuangan kita ke depan seperti apa. Jadi sepatutnya kita mempersiapkan membangun bisnis, ketika kita punya pekerjaan tetap. Karena penghasilan pebisnis akan jauh lebih besar daripada karyawan,” tekannya. 

Ulfa pun mengingatkan kaum wanita untuk mandiri dan tidak bergantung pada pendapatan suami.

“Bagaimanapun suami itu titipan, sampai waktunya kita tidak akan tahu siapa yang mendahului, siapa yang akan pergi. Untuk itu sebagai wanita harus mandiri, berdiri sendiri namun tetap hormat kepada suami. Ketika kita memiliki penghasilan sendiri, kita bebas memberikan uang kepada orang tua, atau ingin beli apa saja tidak bergantung sama suami,” tegasnya.