Liputan6.com, Jakarta Menjadi bintang tamu di kanal YouTube Karni Ilyas pekan ini, ayah Wayan Mirna Salihin yakni Edi Darmawan melempar pernyataan sensasional bahwa 10 Hotman Paris pun tidak akan sanggup membebaskan Jessica Wongso dari rutan Pondok Bambu Jakarta.
Seperti diketahui, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Jessica Wongso 20 tahun penjara atas tewasnya Wayan Mirna Salihin saat ngopi di Grand Indonesia Jakarta. Mirna dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta namun tak tertolong.
Baca Juga
Tragedi ini menjadi isu nasional pada 2016 dan dikenal sebagai kasus kopi sianida. Tahun ini, Netflix merilis film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso yang viral berhari-hari. Publik mulai ragu bahwa Jessica Wongso-lah yang menghabisi Mirna dengan sianida dalam kopi.
Advertisement
Klaim Edi Darmawan bahwa 10 Hotman Paris tak akan sanggup membebaskan Jessica Wongso dari penjara sampai ke telinga pengacara kondang tersebut. Lewat video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi, Sabtu (7/10/2023), Hotman Paris mengirim pesan terbuka.
Halo Bapaknya Mirna!
Ada tiga pernyataan sikap yang disampaikan presenter program Hotroom. Pertama, Hotman Paris membenarkan pernyataan Edi Darmawan bahwa 10 pengacara sekaliber Hotman Paris tak akan sanggup mengeluarkan Jessica Wongso dari Hotel Prodeo.
“Halo bapaknya Mirna, Anda mengatakan di medsos bahwa 10 (pengacara) kayak Hotman tidak bisa membebaskan Jessica. Anda benar karena memang putusan PK Mahkamah Agung sudah final. Tidak bisa diajukan upaya hukum apapun,” kata Hotman Paris.
Kedua, ia mengingatkan bahwa jika mencermati putusan dan temuan fakta persidangan, di dalam putusan tak ada bukti langsung bahwa Jessica Wongso-lah yang menaruh sianida di kopi yang diseruput Wayan Mirna Salihin.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tak Ada Bukti Langsung
“Semuanya berdasarkan analisa indirect, secara tidak langsung, analisa opini-opini dari hakim. Misalnya, karena ditaruh paper bag di meja dianggap itu menutupi gelas kopi sehingga tidak kelihatan menaruh sianida. Itu kan hanya analisa. Karena analisa lain juga bisa,” ucapnya.
Hotman Paris berpendapat, orang punya motivasi beragam saat meletakkan paper bag atau tas di atas meja kedai kopi. Ia mencontohkan diri sendiri yang hampir selalu meletakkan tas belanjaan di atas meja restoran setelah berbelanja sembari menanti teman datang.
“Benar-benar tidak ada direct evidence,” Hotman Paris menggarisbawahi. Terakhir, pengacara kelahiran Laguboti, Sumatra Utara, 20 Oktober 1959 mengirim pesan kepada masyarakat yang mulai meragukan Jessica Wongso menaruh sianida dalam kopi korban.
Buat Yang Ingin Jessica Bebas...
“Kepada masyarakat Indonesia, yang ingin agar Jessica itu bebas, satu-satunya adalah grasi. Itu secara normatif. Jadi, Anda surati Jessica agar mau dan juga surati Presiden agar mau mengeluarkan grasi. Itulah jalan satu-satunya,” paparnya panjang.
Grasi memang bisa diberikan kepada orang yang mengaku bersalah. “Enggak apa-apa mengaku bersalah tapi langsung bebas. Itu normatif, bukan opini Hotman,” Hotman Paris mengakhiri. Unggahan ini ditanggapi riuh warganet.
Advertisement