Liputan6.com, Jakarta Kuasa hukum Jessica Wongso, Otto Hasibuan, menjelaskan satu-satunya jalan bagi sang klien untuk segera bebas dari Rutan Pondok Bambu Jakarta adalah mengajukan grasi kepada Presiden Jokowi. Syaratnya, mengakui kesalahan di muka RI-1.
Artinya, Jessica Wongso harus mengaku bahwa dialah pembunuh Wayan Mirna Salihin dalam kasus kopi sianida yang viral sepanjang 2016. Jika bersedia, Otto Hasibuan dan tim siap mengumpulkan bukti-bukti yang ada untuk memuluskan grasi.
Baca Juga
“Saya bilang sama dia, minta grasi. Saya pikir, sudahlah walaupun kamu enggak salah daripada kamu di sini sampai 20 tahun, siapa tahu saya bisa meyakinkan Presiden atau otoritas dengan bukti-bukti yang ada, ajukan saja grasi,” kata Otto Hasibuan.
Advertisement
Mengetahui syaratnya adalah mengaku salah telah membunuh Wayan Mirna Salihin dan mohon ampun kepada Jokowi, Jessica Wongso menolak mentah-mentah. Ia tak sudi mengakui perbuatan yang tak pernah dilakukannya.
Kalau Grasi, Syaratnya Apa?
“Terus Jessica bilang: Kalau grasi, apa syaratnya om? Syaratnya kamu harus mengakui kalau kamu bersalah dan minta ampun. Dia bilang: Om, kalau itu saya tidak mau,” ia menjelaskan.
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (12/10/2023), Otto Hasibuan mengaku kaget dengan keputusan Jessica Wongso memegang teguh prinsip.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Jessica Tak Mau Mengakui
“(Jessica bilang) saya tidak mau mengakui sesuatu hal yang tidak pernah saya lakukan, Om,” Otto Hasibuan menyambung. Ia memahami sakit hati Edi Darmawan mendapati putrinya meninggal dunia setelah ngopi.
Namun, Otto Hasibuan memberi catatan khusus. “Saya hanya tidak habis pikir kenapa dia sibuk memastikan Jessica yang membunuh dan tidak mau melihat fakta-fakta ini? Siapa tahu ada kemungkinan lain,” cetusnya.
Presiden Kita Yang Hebat Itu...
Diberitakan sebelumnya, ayah Wayan Mirna Salihin merespons kemungkinan Jessica Wongso mengajukan grasi kepada Presiden Jokowi untuk meringankan vonis 20 tahun penjara yang tengah dijalani.
“Ya, misalnya bisa silakan. Coba, Presiden kita yang hebat itu, Joko Widodo. Kalau saya yakin, dia menghormati hukum. Kalau sampai Jessica ngaku dia bunuh Mirna, kan mesti ngaku dulu. Jokowi bisa melotot tuh: Hah, lo bunuh Mirna?” ujar Edi Darmawan.
Advertisement