Liputan6.com, Jakarta Ariel NOAH mengungkapkan sebuah fakta menarik dalam perjalanan perpecahan Peterpan dan bagaimana mereka menangani situasi kontrak dengan dua mantan anggota band, Indra dan Andika eks The Titans.
Dalam wawancara terbaru, Ariel NOAH membagikan beberapa perincian penting mengenai upaya penyelesaian kontrak dan bagaimana mereka akhirnya mencapai kesepakatan yang adil. Ariel menyebut bahwa situasinya pada saat itu cukup rumit karena mereka masih terikat oleh kontrak dengan label rekaman.
Baca Juga
Ariel mengungkapkan bahwa manajer mereka dan label memiliki kepentingan terbaik untuk menjaga band agar tetap utuh meski situasi sulit. Mereka ingin menghindari bubar, yang akan merugikan label dan keseluruhan situasi.
Advertisement
“Jadi manajer pun sempet bilang, label juga. Karena skenario terbaik untuk label saat itu adalah memang kita gak bubar, kalau kita misah ya memang jelek, gak bagus buat labelnya juga gitu, label kan pasti rugi dong. Skenario terbaik label adalah band itu tetap utuh. Dan label (menawarkan) gimana kalau sampai selesai album ini aja,” kata Ariel NOAH dalam podcast milik Ferdy Element yang diunggah pada Kamis (12/10/2023).
Sudah Cukup
Karena perpecahan terasa tak terelakkan, label sebagai penengah berusaha mencari solusi yang memadai. Pada awalnya, mereka ingin Peterpan tetap bersama, tetapi Ariel dan rekan-rekannya merasa bahwa situasi tersebut tidak bisa dipertahankan. Mereka merasa telah mencapai batas kejenuhan dan tidak ingin melanjutkan kerja sama dengan Andika dan Indra.
“Memang kita berempat tuh ‘kayaknya enggak deh. Udah cukup, udah enggak kuat. Capek’. Label jadi sebagai penengah lagi. Karena manajernya saat itu juga agak kebingungan, mesti kayak gimana nih, yang pasti lu ga bisa keluar. Ini masih ada kontrak, tapi gue juga ga bisa kerja sama lagi. Gue udah fed up,” beber Ariel NOAH.
Advertisement
Siapa yang Melanjutkan
Peterpan harus tetap ada demi memenuhi kontrak dengan label, hanya saja masalahnya siapa yang akan melanjutkan Peterpan, apakah Ariel CS atau Andika bersama Indra.
“Label tetap pengen kita bersama. Tapi akhirnya, oh kayaknya nggak bisa. Terserah siapa (yang melanjutkan). Dari kita juga, terserah. Mau Andika yang ngerusin Peterpan kontrak sama Musica juga nggak masalah. Yang penting kita kerja dengan tenang. Kan kerjanya nggak tenang waktu itu,” beber Ariel NOAH.
Solusi
Akhirnya, label menawarkan alternatif. Mereka mengusulkan agar Peterpan tetap menggunakan nama band tersebut hingga kontrak berakhir. Namun, yang membawa nama Peterpan akan berkewajiban untuk menyelesaikan kontrak dan membayar royalti kepada seluruh anggota band, termasuk Indra dan Andika.
Dengan solusi ini, baik Peterpan yang diteruskan oleh Ariel dkk maupun kelompok baru yang dipimpin oleh Andika dan Indra, bisa melanjutkan karier mereka dengan damai dan tanpa konflik hukum yang lebih besar.
“Akhirnya label yang menawarkan, gini deh, Peterpan itu akan kita pakai sampai kontraknya habis. Siapapun yang memegang nama Peterpan itu berkewajiban untuk menyelesaikan kontrak dan akan membayarkan rights nama itu ke seluruhnya,” jelasnya.
“Jadi pada saat itu, ya udah, nggak apa-apa. Yang 4 ini yang menanggung sisa kontrak Peterpan udah, kalo kita pas lagi manggung pakai nama Peterpan, sebagian pemasukan itu untuk istilahnya royalty namanya, kita tetep kasih ke Indra ke Andika Itu salah satu solusi yang ditawarkan dari label waktu saat itu,” tutup Ariel NOAH.
Advertisement