Liputan6.com, Jakarta Karier Gong Hyo Jin di dunia hiburan selama lebih dari dua dekade tak hanya berkutat pada dunia akting saja. Ia juga wara-wiri di dunia fashion, dan dikenal sebagai salah satu artis Korea yang merupakan environmentalist alias pegiat lingkungan.
Namun ternyata kedua hal ini sempat membuat dirinya mengalami konflik batin. Hal tersebut sempat ia ungkap saat berbicara di Herald Design Forum pada 2019 lalu.
Baca Juga
“Aku punya julukan fashionista. Bagian dari pekerjaanku sebagai model adalah menyampaikan pesan, ‘Ini cantik kan? Kamu mau beli, enggak?’,” tuturnya, dilansir dari The Korea Herald.
Advertisement
Hanya saja, batinnya terganggu ketika melihat sebuah data dari PBB, yang menunjukkan kebutuhan air yang besar per tahun demi mewarnai pakaian. Terungkap bahwa air yang dibutuhkan mencapai lima triliun liter per tahun. Ini masih ditambah dengan 10 persen sumbangan emisi gas kaca yang merugikan lingkungan.
“Sejak aku melihat data ini, aku mengalami konflik dalam diriku, kontradiksi di dalam,” kata bintang drakor It’s Okay That’s Love ini.
Gong Hyo Jin Memutuskan untuk Bergerak
Setelah berpikir keras, Gong Hyo Jin akhirnya gemas sendiri. Ketimbang berpikir tanpa henti, ia memutuskan untuk langsung bertindak.
"Aku merasa seperti pengecut menyimpan konflik ini sendiri. Aku memikirkan apa yang bisa kulakukan, dan aku menciptakan proyek upcycle," kata dia.
Ia akhirnya mendirikan Super Magic Factory pada 2017, yang mengubah limbah menjadi barang fashion.
Advertisement
Sudah Lama Peduli Lingkungan
Ketertarikan Gong Hyo Jin kepada isu lingkungan ternyata sudah lama terbentuk. Pada 2010, misalnya, ia menulis buku bertajuk Gong Hyo Jin’s Notebook.
Dilansir dari Soompi, buku ini berisi esai tentang alam dan lingkungan, termasuk tips apa yang bisa kita lakukan dalam keseharian untuk melindungi bumi.
Kesadaran
Saat diminta memberikan saran untuk orang-orang yang kewalahan dengan isu lingkungan, Gong Hyo Jin memberikan satu tips. Yaitu benar-benar membuka mata atas pilihan yang mereka ambil dan konsekuensi yang ditimbulkan.
"Hal terpenting adalah menyadari hal ini setiap saat," kata dia.
Advertisement