Sukses

Pengacara Ungkap Kondisi Rebecca Klopper Usai Video Diduga Mirip Dirinya Kembali Tersebar

Belakangan tersebar 2 video syur diduga mirip Rebecca Klopper berdurasi 1 dan 11 menit di jagad maya.

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Rebecca Klopper, Raudhah Mariah, mengungkap kondisi kliennya yang kembali tersandung kasus video syur. Belakangan tersebar 2 video syur diduga mirip Rebecca berdurasi 1 dan 11 menit di jagad maya.

Raudhah mengatakan, saat ini Rebecca masih dalam tahap pemulihan trauma atas kasus yang dialaminya. Namun ia bersyukur, dukungan keluarga sedikit banyak menguatkan kondisi kliennya

"Kondisi Rebecca hingga saat ini masih dalam pemulihan pascatrauma atas kasus yang dialami. Pastinya ada konsekuensi yang timbul terhadap korban," ungkap Raudhah Mariah di Kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2023).

"Namun adanya dukungan keluarga, teman dekat dan kami selaku kuasa hukum diharapkan dapat menguatkan Rebecca kembali jalani kehidupan yang normal," Raudhah menambahkan.

 

2 dari 4 halaman

Diminta Healing

Raudhah mengungkapkan, kasus ini berdampak pada pekerjaan Rebecca. Menurutnya, hal itu tidak dapat dihindari Rebecca selaku korban.

"Ada lah, itu salah satu dampak yang tidak bisa dihindari korban, terkait pekerjaan. Sebenarnya ini salah satu fokus juga, lebih baik Rebecca healing dulu, pemulihan psikolognya," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Mulai Menerima Pekerjaan

Sebagai kuasa hukum, Raudhah mengaku telah berusaha meyakinkan para pihak, berkaitan dengan pekerjaan kliennya. Ia bersyukur, kini Rebecca kembali aktif menerima pekerjaan.

"Rebecca pun sudah mulai menerima pekerjaan. Karena pihak-pihak ini kan awalnya takut, tapi karena dorongan kami selaku kuasa hukum yang menjelaskan, mulai kembali ada pekerjaan," jelas Raudhah.

 

4 dari 4 halaman

Korban Berbasis Gender Online

Dalam kesempatan sama, Raudhah meminta masyarakat agar bijaksana dalam menilai kasus ini. Apalagi, dia menduga Rebecca menjadi Korban Berbasis Gender Online (KBGO) dengan motif revenge porn.

"Kami minta doanya dari masyarakat, dan agar sekiranya bisa bijaksana dalam menilai kasus ini," ucap Raudhah.