Liputan6.com, Jakarta Prilly Latuconsina masih terkejut dan berduka mendalam atas meninggalnya sopir pribadinya, Kandri, secara mendadak. Diketahui bahwa Kandri telah begitu lama mendampingi Prilly Latuconsina selama hampir 10 tahun.
Prilly Latuconsina menceritakan bagaimana dirinya begitu terkejut saat mendengar kabar duka tersebut. Pasalnya saat harı meninggalnya sang sopir, Prilly sebenarnya sedang menunggu untuk diantarkan ke sebuah lokasi.
Baca Juga
"Kaget pastinya, karena dadakan, tidak ada riwayat sakit apa-apa. Sudah hampir 10 tahun kerja sama aku juga, dan itu juga posisinya lagi pengin berangkat. Aku tinggal nunggu dijemput sama dia, tapi ternyata dikabari udah enggak ada karena dia sesak," ujar Prilly Latuconsina seperti dalam tayangan YouTube Sambel Lalap baru-baru ini.
Advertisement
Di Instagram Pribadinya, Prilly sempat menyebut bahwa dirinya siap untuk menjaga istri dan anaknya sepeninggalan sang sopir.
Manusiawi
Mengenai hal itu, Prilly menekankan bahwa ini bukan sebuah janji, melainkan tindakan kemanusiaan yang memang sudah seharusnya dilakukan.
"Ya, kalau kayak gitu tuh itu bukan janji atau apa, tapi itu aku rasa manusiawi aja ya (membantu keluarga mendiang),” tegas Prilly.
Advertisement
Rencana Umrah
Tak hanya itu, Prilly Latuconsina juga mengatakan bahwa ia sebenarnya sudah punya rencana untuk mengajak sopirnya itu umrah di tahun depan. Namun takdir berkata lain, sang sopir lebih dahulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Dengan kepergian Kandri, niatan baik ini mungkin akan berubah. Ia berencana untuk tetap menjalankan niatan tersebut, tetapi dengan penggantian sosok yang akan berangkat umrah bersamanya.
"Sebenarnya tahun depan harusnya umroh. Aku sama dia sama mbak sama semua yang kerja juga. Tapi dia udah nggak ada, jadi umrohnya pasti digantikan sama istrinya. Trus, kalau istrinya belum bisa berangkat karena dia lagi hamil juga dan lagi ada bayi juga, ya pasti diganti dengan hal yang lain gitu,” kata Prilly Latuconsina lagi.
Amanat
Prilly mengakhiri pernyataannya dengan menegaskan bahwa membantu keluarga mendiang Kandri adalah sebuah kewajiban kemanusiaan yang sudah sepatutnya dilakukan, mengingat jasa Kandri yang besar selama 10 tahun terakhir. Ia berharap dapat terus menjalankan amanat tersebut sebagai bentuk penghormatan dan dukungan terhadap keluarga sopir kesayangannya yang telah pergi.
“Terus juga almarhum pernah ngomong kayak pengen beli stroller, kayak gitu-gitu sih, dan itu kan kayak amanat dia juga yang harus aku kasih ke istrinya gitu," tutup Prilly.
Advertisement