Sukses

4 Fakta di Balik Layar Kultus Iblis, Fadi Alaydrus Ungkap Baru Pertama Kali Main Film Horor hingga Tantangan Cari Pemeran Naya dan Raka

Fakta menarik di balik layar film Kultus Iblis

Liputan6.com, Jakarta - Starvision dan Focuslight menghadirkan film horor baru bertajuk Kultus Iblis yang akan mewarnai bioskop tanah air mulai 2 November mendatang. Mengangkat kisah tentang sekte ilmu hitam dan petualangan sepasang saudara kembar dalam menguak kematian janggal ayahnya.

Kekayaan folklor di Indonesia sendiri menjadi salah satu inspirasi yang banyak dieksplor dalam film Kultus Iblis. Terlebih film bergenre misteri, horor dan cerita-cerita berbau mistis memang diminati penonton lokal.

Namun, dibalik alur film yang menarik ada banyak cerita lain selama proses casting hingga syuting berlangsung.

Kira-kira apa saja fakta menarik dibalik layar film Kultus Iblis, simak ulasannya berikut. Ada Fadi Alaydrus yang mengungkap pengalaman pertamanya bermain film horor?

 

2 dari 5 halaman

Tantangan untuk Mencari Pemeran Naya dan Raka

Sutradara film Kultus Iblis, Bobby Saputra mengungkapkan tantangan yang ia temui untuk mencari pemain yang cocok dengan karakter Naya dan Raka pasalnya kedua karakter ini harus meyakinkan sebagai anak kembar.

Mau tidak mau, ia harus menyeleksi pemain yang memiliki kemiripan wajah tanpa mengesampingkan kemampuan akting mereka. Bobby pun percaya bahwa Yasamin Jasem dan Fadi Alaydrus adalah pilihan yang paling tepat.

“Cukup menantang untuk menemukan sepasang aktor dan aktris yang harus berperan meyakinkan sebagai anak kembar. Yasamin Jasem dan Fadi Alaydrus adalah pilihan paling tepat untuk berperan sebagai tokoh utama di film ini,” ujar Bobby saat ditemui di kawasan Epicentrum XXI, Jakarta Selatan pada Kamis (26/10/2023).

3 dari 5 halaman

Pertama Kali Bermain Film Horor

Terbiasa memainkan karakter dalam film romansa remaja, Kultus Iblis menjadi pengalaman pertama bagi Fadi bermain film horor. Ia pun merasa senang bisa beradu akting dengan Yasamin yang menjadi salah satu aktris favoritnya.

“Aku udah lihat Yasamin di film Mangkujiwo dan lainnya, memang dia salah satu aktris wishlist yang aku pengen main bareng,” ungkap Fadi dalam konferensi pers pada Kamis (26/10/2023).

Hal selaras pun dirasakan beberapa pemain lain yang baru merambah industri film horor seperti jebolan Stand Up Comedy Indonesia Davi Sumbing, Alit Aryani dan Viki Maintrova. Viki bahkan tidak menyangka mendapatkan karakter sebagai sosok iblis.

“Ini film pertama aku. Makanya aku kayak seru banget baru masuk udah jadi hantu. Berarti next next jadi hantu lagi,” ujar Viki sambil tertawa.

4 dari 5 halaman

Takut Menonton Horor dan Selalu Berdiskusi dengan Sutradara

Alit Aryani bercerita bahwa dirinya adalah seorang yang penakut dan tidak berani menonton film horor. Bahkan saat kecil ia mengaku menonton serial animasi Scooby-Doo saja sembunyi – sembunyi. Scooby Doo memang animasi yang banyak berkisah tentang pemecahan berbagai misteri yang berhubungan dengan hantu dan kekuatan gaib.

“Saya itu penakut sekali. Dulu saja nonton Scooby-Doo saya sembunyi,” ungkapnya.

Namun, ketika ditawari bermain Kultus Iblis ia langsung menghubungi sang sutradara untuk berdiskusi tentang karakter yang akan dimainkan. Beruntung, Bobby sangat terbuka dan memberikan keleluasaan baginya untuk mengeksplor karakter Rajimah. Itulah yang membuatnya mau menerima tawaran bermain film Kultus Iblis.  

5 dari 5 halaman

Berakting dengan Stamina Ekstra

Berbeda halnya dengan Fadi Alaydrus dan beberapa pemain lain, Yasamin Jasem justru sudah langganan bermain film horor. Gadis 19 tahun ini telah menunjukkan kemampuan akting di sejumlah film dan serial horor populer seperti Mangkujiwo (2020), Mereka yang Tak Terlihat (2022), Mangkujiwo 2 (2023), Pamali: Dusun Pocong (2023) hingga Khanzab (2023).

Namun, dalam film terbarunya ini ia mengaku mendapatkan tantangan baru untuk berakting dengan stamina ekstra pasalnya ia harus melakukan adegan esktrim dalam film dan menghadirkan kengerian teror secara bersamaan.

“Di film Kultus Iblis aku mempersiapkan semuanya secara ekstra. Stamina dan emosi benar-benar harus dijaga selama produksi,” ujarnya.