Gelar Lomba Pianica Nasional Tingkat SD Demi Kemajuan Talenta Muda Indonesia, Distributor Alat Musik Ini Digandeng Pusat Prestasi Nasional

Menelusuri jauh ke belakang, bangsa yang mengapresiasi seni merupakan bangsa yang berbudaya. Seni bermain pianica pun diajarkan sebagai bagian dari kurikulum seni pada pendidikan dasar di Indonesia karena relatif mudah dijumpai, ringan dibawa, serta relatif mudah dipahami cara memainkannya.

Instrumen pianica atau pianika, menjadi instrumen ataupun media ajar utama bagi para pengajar musik di Indonesia. Itulah alasan dasar PT Yamaha Musik Indonesia Distributor menyelenggarakan Lomba Pianica Nasional, dan kegiatan seni ini mendapat dukungan yang besar dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek.

Dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara PT Yamaha Musik Indonesia Distributor dengan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek yang dilakukan di kantor Kemdikbud, Kamis (2/11/2023) kemarin, Hendarman M.Sc.,Ph.D selaku Plt. Kepala Puspresnas (Kapus) menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini.

“Kami di Puspresnas menyambut baik kegiatan Lomba Pianica Nasional ini karena kegiatan ini sesuai dengan tujuan dari bidang Manajemen Talenta Nasional yang mempunyai tiga bidang yaitu riset dan inovasi, olahraga dan satu lagi yaitu seni budaya. Jadi kegiatan ini kami masukan di bidang seni budaya,” tutur Hendarman.

“Kegiatan ini sangat penting karena menyasar pada peserta anak-anak SD, karena bakat-bakat itu dimulai pada usia muda dan itu lebih mudah untuk ditumbuhkembangkan. Saya mengapresiasi kontribusi yang dilakukan PT Yamaha Musik Indonesia Distributor yang selalu mendukung dan peduli terhadap perkembangan seni budaya anak-anak Indonesia,” jelas Hendarman lagi.

"Saya sendiri berharap lomba-lomba seperti ini bisa diikuti oleh peserta dari luar Jawa, dari timur Indonesia dan seantero Nusantara. Jadi, tidak hanya dari pulau Jawa saja," tambahnya.

Lebih jauh lagi, Hendarman M.Sc.,Ph.D juga menjelaskan bentuk dukungan Puspresnas terhadap kegiatan Lomba Pianica Nasional ini.

“Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dan peletakan logo kami mungkin juga bisa meyakinkan publik bahwa kementerian ini punya kepedulian dan ingin bersama-sama bergerak dengan komunitas dan pemangku kepentingan untuk bergerak," jelas Hendarman.

"Dan kemudian, kami juga mendukung lewat aplikasi kurasi (kurasi-prestasi.kemdikbud.go.id) dengan melakukan pengakuan secara nasional dari pemerintah sebagai lomba yang tidak sekadar berorientasi bisnis seperti banyak lomba-lomba yang lain," terangnya melanjutkan.

"Ketika sudah dikurasi oleh Puspresnas, maka lomba ini akan masuk di database kami yang namanya Sistim Informasi Manajemen Talenta (simt.kemdikbud.go.id ),” tutupnya.

Pihak PT Yamaha Musik Indonesia Distributor sebagai penyelenggara lomba sangat menyambut positif dukungan dari pemerintah melalui Puspresnas. Perwakilan mereka yang hadir pada penandatangan Perjanjian Kerjasama, menyampaikan harapan agar lomba ini dapat memfasilitasi sekaligus memicu motivasi.

Baik para pengajar seni bermain Pianica, maupun bagi siswa ajar bermain Pianica. Karena lomba yang diselenggarakan dengan baik juga dapat menjadi wadah benchmarking yang efisien dan efektif. Di mana standar bermain Pianica yang baik dapat disosialisasikan dengan menarik dan cepat.

Presiden Direktur PT Yamaha Musik Indonesia Distributor, Osamu Izawa sendiri sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan untuk berkontribusi terhadap pendidikan musik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan salah satu kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) dari Yamaha Musik. Diharapkan, ajang kompetisi ini bisa menjadi wadah pengembangan bakat dan prestasi peserta didik di bidang seni (Seni Musik).

Sementara itu, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka (Ketua Umum) Pengurus Besar Persatuan Drum Band Indonesia (PB – PDBI), menyambut baik kegiatan lomba tersebut karena Pianica adalah salah satu alat musik penunjang kegiatan drum band maupun marching band. Baik di sekolah, maupun di komunitasnya.

Kegiatan lomba seperti ini juga menciptakan ekosistem yang baik sebagai ajang lomba tingkat dasar, di mana satuan pendidikan (sekolah), termotivasi untuk mengembangkan talenta peserta didik di sekolah dan kemudian bisa berlanjut ke ajang-ajang tingkat yang lebih tinggi (misalnya tingkat nasional) lainnya.