Liputan6.com, Jakarta Indah Permatasari dan Arie Kriting, menjalani ikatan pernikahan mereka dua tahun yang lalu. Dalam kurun waktu tersebut, mereka juga diberkahi dengan kehadiran seorang anak, mengukuhkan hubungan mereka sebagai keluarga.
Namun, dalam perjalanan mereka, mereka masih belum mendapatkan restu yang sepenuhnya dari sosok yang sangat penting dalam kehidupan Indah, yaitu ibunya, Nursyah.
Kebijakan orangtua seringkali menjadi salah satu momen yang menentukan dalam hubungan suami istri. Nursyah, ibu Indah Permatasari, tampaknya belum sepenuhnya menerima Arie Kriting sebagai menantu.
Advertisement
Bahkan, Nursyah telah mengeluarkan tudingan yang cukup serius terhadap Arie Kriting. Ia menuduh Arie Kriting menggunakan ilmu hitam dan bahkan telah meminta bantuan seorang dukun agar bisa menikahi Indah Permatasari.
Â
Tak Mau Tahu
Meskipun tudingan tersebut cukup serius dan mungkin menjadi sumber konflik dalam keluarga, Indah Permatasari menunjukkan sikap yang cukup dewasa dalam menghadapinya. Saat ditanya mengenai tudingan ibunya, Indah Permatasari dengan tegas menyatakan bahwa dia mengetahui hal tersebut, tetapi tidak pernah benar-benar mempertimbangkannya.
"Aku tahu tapi nggak pernah mau tahu," ungkap Indah Permatasari kepada wartawan di acara Gemilang Jakarta, di Senayan, Sabtu (28/10/2023).
Â
Advertisement
Tertawa
Bahkan, ia menambahkan bahwa tudingan tersebut lebih menjadi bahan candaan baginya. Tertawa, Indah Permatasari tampaknya memilih untuk tidak mengambil tudingan ibunya terlalu serius.
"Ketawa aja dan nggak pernah mau menanggapi serius," ucap Indah.
Dalam situasi seperti ini, reaksi positif dan sikap dewasa dari pasangan suami istri adalah hal yang sangat penting. Indah Permatasari tidak merasa dendam kepada ibunya yang belum memberikan restu untuk pernikahannya dengan Arie Kriting. Baginya, yang terpenting adalah ia dan Arie yang menjalani hidup bersama.
"Aku dan Bang Arie yang menjalani," ujar Indah Permatasari.
Â
Tak Terganggu
Arie Kriting juga tampaknya berpikiran yang sama. Meskipun pernikahan mereka tidak mendapatkan restu dari mertuanya, ia tetap tenang dan tak terganggu. Bagi Arie Kriting, yang paling penting adalah tetap menghormati dan mengabdi kepada orang tua, meskipun mungkin mereka belum sepenuhnya merestui pernikahan mereka.
"Saya nggak terganggu, yang jelas kami tetap mengabdi pada orang tua," kata Arie Kriting.
Kisah Indah Permatasari dan Arie Kriting adalah contoh yang baik tentang bagaimana sikap positif dan komunikasi yang baik dalam hubungan dapat mengatasi berbagai rintangan, termasuk ketidaksetujuan dari keluarga. Dalam banyak kasus, waktu dan kesabaran bisa membantu dalam mendapatkan pengakuan dan dukungan dari keluarga.
Advertisement