Liputan6.com, Jakarta Sebagai ayah, Atalarik Syach berusaha membahagiakan anak-anak, dengan mewujudkan keinginan mereka. Salah satunya berkunjung ke Tanah Suci Mekkah guna menunaikan ibadah umrah.
Namun, keinginan itu belum dapat terwujud karena Tsania Marwa belum memberikan restu untuk pengurusan paspor. Bahkan, Atalarik meminta anak tak lagi berharap, mengingat sudah setahun berlalu restu Tsania tak kunjung datang.
"Tadi pagi saya agak miris. Anak-anak pas ada kejadian ini, dari sisi papa udah gagal, dan ini ada berita Umi nggak akan memberikan sama sekali katanya," ujar Atalarik di Kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (1/11/2023).
Advertisement
"Jadi apa yang dijanjikan sama Umi ke kalian jangan terlalu berharap. Kalian jangan pernah minta-minta lagi soal paspor, kita liburan lokal aja," sambung Atalarik Syach.
Atalarik menceritakan bagaiamana awal mula sang anak meminta umrah. Kala itu si bungsu merasa iri mengetahui kakaknya sudah pernah diajak umrah ketika masih kecil.
"Ya nantilah, syarat umrah kan harus punya paspor. Kalau papa yang minta akan berat dapetinnya. Kamu kan disayang juga sama Umi, pasti dikasih," jelasnya.
Bantah Tudingan Mendoktrin Anak
Menurut Atalarik, harusnya Tsania bangga atas keteguhan anak yang terus meminta izin untuk umrah. Ia juga membantah tudingan telah mendoktrin anak-anaknya dengan hal-hal yang negatif.
"Jadi kalau anak saya meminta berkali-kali itu, mestinya mantan saya bangga. Bisa minta berkali-kali dengan percaya diri, gimana saya mendoktrin dia," katanya.
Advertisement
Ambil Sisi Positif
Secara pribadi Atalarik tidak kecewa dengan sikap Tsania, yang enggan memberikan izin. Ia mengambil sisi positif, bahwa Tuhan belum mengundang anak-anaknya mengunjungi Kabah.
"Saya sih masa bodo, nggak kecewa kalau buat pribadi. Sedih iya buat anak-anak. Saya sih ambil positif aja, yang mengundang ke Tanah Suci Allah. Mungkin anak-anak belum," ucap Atalarik Syach.
Soal Kado
Atalarik Syach juga menanggapi keluhan Tsania Marwa yang mengklaim sulit memberikan kado untuk anak. Kadonya sendiri berupa PS5, yang diinginkan sang buah hati.
"Jadi saya apa pun yang saya putuskan untuk anak saya harus sortir, apalagi mainan. Saya nggak mau anak punya gim karena belajarnya masih belum bagus," kata Atalarik Syach
Advertisement