Liputan6.com, Jakarta Chef Iswanti Endah buka kartu soal kuliner Indonesia yang terinspirasi kebesaran Kerajaan Majapahit. Ia menyebut sejumlah hindangan yang kini dikenal generasi Instagram sejatinya sudah ada sejak zaman dahulu. Urap dan rawon misalnya, sudah eksis beradad-abad silam.
Selain itu, chef Iswanti Endah menyorot bunga kelapa alias manggar yang bisa dijadikan gudeg tak ubahnya nangka. Gudeg Manggar dikenal sebagai royal food atau makanan di kalangan keluarga Istana. Kuliner ini juga menegaskan betapa bermanfaatnya pohon kelapa.
“Orang tahunya, manggar bunga kelapa. Biasanya kita menunggunya jadi kelapa tua, lalu santannya kita ambil untuk mengolah makanan. Kita bersyukur Indonesia punya banyak pohon kelapa dari akar, daun, buah, bunga, sampai lidinya bisa digunakan,” katanya soal kuliner warisan Majapahit.
Advertisement
Setelahnya, Chef Iswanti Endah mencontohkan beras Melik Parijatha yang dikenal sebagai beras para raja. Ditanam rakyat, tapi jelata tak punya wewenang untuk menyantapnya. Bersama Chef Yoann Mathy, Iswanti Endah siap menghadirkan kembali beras melik Parijatha.
Sejarah Beras Melik Parijatha
“Penduduk desa menanam tapi mereka tidak ada wewenang untuk makan. Jadi mereka hanya menanam untuk raja dan keluarganya saja. Di sini kita menghidangkan melik Parijatha itu untuk menganggap bahwa para konsumen adalah raja bagi kita,” urai Chef Iswanti Endah.
Chef Iswanti Endah dan Yoann Mathy mempresentasikan hidangan warisan Majapahit lewat konferensi pers virtual yang digelar baru-baru ini, dalam rangka peluncuran program khusus “Majapahit Imperial Dining” hasil kolaborasi dengan Javara Indonesia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kelor, Genjer, dan Lamtoro
“Majapahit Imperial Dining” diluncurkan pada Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023, sebagai bagian dari kampanye Powerful Indonesia yang digagas The Apurva Kempinski Bali beberapa tahun terakhir. Iswanti Endah lantas memperkenalkan beragam bumbu khas Indonesia.
“Urap itu dari beberapa kombinasi sayuran. Ada kelor, genjer, dan lamtoro. Itu kita kombinasikan dengan jewawut. Generasi sekarang, banyak enggak tahu genjer. Di situ saya menampilkan klentang. Klentang itu bunganya kelor,” beri tahunya.
Menghormati Masa Lalu
Pendiri Javara Indonesia, Helianti Hilman, berharap Majapahit Imperial Dining mewarnai industri pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di Bali. Bukan sekadar parade makanan, program ini penghormatan terhadap sejarah dan cita rasa dari generasi ke generasi.
“Kami menghormati masa lalu dan memastikan warisan budaya terus berkembang. Apresiasi kami yang sebesar-besarnya kepada semua yang bergabung dengan kami untuk menikmati esensi Indonesia yang kuat,” ulas Helianti Hilman kepada jurnalis.
General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet, menyebut “Majapahit Imperial Dining” bukti komitmen dalam melestarikan dan menghormati budaya Indonesia. Karenanya, ia berharap budaya Indonesia lestari dari masa ke masa.
“Ini pengalaman tak terlupakan yang menggabungkan sejarah, cita rasa, dan tradisi sambil menikmati esensi masa lalu Indonesia yang ditinggikan dengan pertunjukan unik. Ke depan, melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia akan terus kami lakukan,” ia menjanjikan.
Advertisement