Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan satu dekade yang dijalani Ganindra Bimo dan Andrea Dian bukan sekadar angka. Sebab, keduanya pasti melewati banyak hal untuk tetap bersama-sama sejak janji di depan Tuhan diucapkan pada 2013 lalu.
Meskipun sudah menjalani pernikahan selama 10 tahun lamanya, keduanya masih tampak romantis menghabiskan waktu bersama. Beberapa waktu lalu baik Bimo maupun Andrea membagikan momen liburan mereka.
Baca Juga
Namun, kehidupan mulus tak selamanya mereka lalui. Adakalanya ujian harus mereka terima di dalam perjalanan pernikahan. Diungkap Ganindra Bimo, Andrea Dian pernah kehilangan janinnya tak lama setelah mereka menikah.
Advertisement
"Baru nikah, di bulan keenam Andrea hamil, and then di bulan keempat, empat bulan setelah itu dia keguguran," ungkap Ganindra Bimo pada Daniel Mananta di kanal YouTube-nya.
Sempat Memiliki Rencana Punya Anak
Presenter tersebut juga menyebut rencananya setelah menikahi bintang FTV tersebut adalah memiliki anak. Namun, takdir berkata lain, mereka harus kehilangan calon buah hati mereka di usia 4 bulan.
"Tentu mimpi kami berdua adalah saat itu, wah punya anak. Menyenangkan sekali nih kalau kita punya anak," katanya menceritakan kilas balik awal pernikahannya dengan Andrea Dian.
Advertisement
Kehilangan Anak
Ganindra Bimo juga mengungkap cerita ketika dia kehilangan calon bayi di kandungan Andrea. Kejadian itu diakuinya menjadi kehilangan terbesar yang dialami.
"Waktu itu gue ngekos di daerah Setiabudi, kamar mandinya ketutup, pas gue buka Andrea udah gini (terkapar) gue nggak tahu kenapa," papar Bimo.
"Ketika sampai di rumah sakit, dokternya, Dokter Batara bilang, gue udah kehilangan anak gue. Kehilangan terbesar dalam hidup gue salah satunya itu," kata Bimo melanjutkan.
Hampir Kehilangan Andrea Dian
Selain kehilangan anaknya, Bimo juga menyampaikan situasi buruk yang dialaminya masa itu karena harus berhadapan pada kemungkinan kehilangan istrinya. Pria kelahiran 1987 tersebut juga menyampaikan kondisi buruk yang dilalui Andrea Dian saat itu.
"Tapi satu sisi juga, gue hampir kehilangan Andrea. Gue hampir kehilangan Andrea, dokternya bilang probability, probilitas Andrea selamat itu 30 persen karena ternyata udah ada genangan darah sekitar 2 liter di rahimnya," curahnya.
"Dan mukjizat terjadi, Andrea bisa survive, dia selamat, tapi kami kehilangan anak. Dan di momen itu Andrea juga diambil saluran indung telurnya yang kiri dan kami punya trauma lumayan cukup panjang untuk hamil lagi," terang Bimo.
Advertisement