Sukses

5 Fakta Coldplay Mendukung Palestina, Sempat Bikin Suporter Israel Geram

Sudah sejak lama Coldplay memiliki aspirasi dalam hal memberikan dukungannya kepada Palestina.

Liputan6.com, Jakarta Tak terasa Coldplay akan tampil di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada bulan ini, tepatnya 17 November 2023 mendatang. Tinggal menghitung hari, fans Coldplay dari segala penjuru Tanah Air pun sudah ancang-ancang agar bisa meluangkan waktu menonton idola mereka.

Di luar segala persiapan yang dilakukan Coldplay, pihak promotor, hingga para penggemar agar bisa membuat konser ini berjalan lancar dan memuaskan, ada satu hal yang jarang diketahui orang-orang terkait aspirasi band asal Inggris ini.

Sudah sejak lama Coldplay memiliki aspirasi dalam hal memberikan dukungannya kepada Palestina. Sejumlah jejak digital tak dapat menyembunyikan kenyataan itu.

Namun gara-gara dukungannya itu, Chris Martin (vokal), Jonny Buckland (gitar), Guy Berryman (bas), dan Will Champion (drum) sempat mengundang kontroversi di kalangan pendukung Israel.

Dari situlah terdapat sejumlah fakta menarik di balik dukungan yang diberikan oleh Coldplay kepada Palestina baik itu tersirat maupun tersurat. Lantas apa sajakah itu? Berikut deretannya.

2 dari 6 halaman

1. Coldplay Ajak Fans Mendengar Lagu Freedom for Palestine

Coldplay rupanya sempat mengunggah di halaman Facebook mereka yang menunjukkan dukungan kepada Palestina pada 2011 lalu.

Pada saat itu, Chris Martin cs mengajak fans mereka untuk mendengarkan lagu "Freedom for Palestine", buah karya gerakan OneWorld.

 

3 dari 6 halaman

2. Coldplay Bikin Geram Suporter Israel

Lantaran ajakan Coldplay tersebut, para suporter alias pendukung Israel pun geram. Mereka memboikot Coldplay dan menuntut band asli London itu untuk meminta maaf kepada Israel.

Sayangnya, beberapa lama setelah mendapatkan komentar negatif dari para pendukung Israel, postingan itu langsung dihapus.

 

4 dari 6 halaman

3. Coldplay Berkunjung ke Palestina

Dukungan tersurat kembali ditunjukkan Chris Martin cs dengan melakukan kunjungan ke Palestina pada 2017 silam. Pada kesempatan itu, Chris Martin yang juga mengaku mampir ke Israel, mengungkapkan tujuannya, yakni mencari inspirasi. Kala itu, ia juga membantah rumor mengenai Coldplay bakal tampil di Palestina.

"Halo semuanya. Kami berada di Israel dan Palestina untuk mendengarkan dan belajar dan itu saja; tidak ada jadwal konser, kami hanya melakukan perjalanan yang menarik dan mencerahkan untuk mempelajari area tersebut," tulis Chris Martin.

"Artikel-artikel yang menyatakan bahwa kami memiliki kontrak yang ditandatangani adalah tidak benar. Terima kasih banyak. Dengan Cinta. cm," sambungnya di akun Instagram resmi Coldplay.

 

5 dari 6 halaman

4. Kolaborasi Coldplay dengan Grup Musik Palestina

Dalam perjalanannya, Chris Martin menemui grup musik asal Palestina, Le Trio Joubran. Kedua pihak pun berkolaborasi dan menciptakan album yang mengusung tema perdamaian di Timur Tengah.

Dari kolaborasi itulah lahir lagu "Arabesque" yang membuat personel Le Trio Joubran, Adnan Joubran meyakinkan publik dunia bahwa lagu tersebut mencerminkan semangat Palestina. Adnan bahkan menyebut album studio kedelapan Coldplay, Everyday Life, juga mencerminkan semangat tersebut.

 

6 dari 6 halaman

5. Vokalis Coldplay Sempat Nyanyikan Lagu untuk Gaza di Yordania

Coldplay sempat menggelar konser di Amman, Yordania pada 2019 lalu. Pada kesempatan itu, Chris Martin sempat diminta penggemar menyanyikan lagu untuk Gaza. Ia bahkan berpidato dalam rangka solidaritasnya untuk Palestina.

Dalam pidatonya, Chris Martin menyuarakan soal kemanusiaan, bahwa semua orang punya hak untuk hidup serta menentang segala bentuk penindasan di atas Bumi.