Liputan6.com, Jakarta Rinaldi Nurpratama menyambut hangat ajang Jakarta International Coffee Conference (JICC) yang akan digelar di Gedung Sarinah, Jakarta, mulai 17 hingga 19 November 2023, hasil kerja sama Indonesia Gastronomi Network dan komunitas Jakarta Coffee Experience.
Influencer sekaligus pengusaha dengan 60 ribuan pengikut di Instagram ini mengingatkan, JICC 2023 akan sangat menarik karena scene perkopian tak hanya berkumpul dengan sesama penggiat kopi di Tanah air namun juga dari mancanegara plus para pembicara yang variatif.
“Lintas bidang, lintas negara. JICC 2023 akan jadi sesuatu yang berbeda dan diharapkan para pengunjung mendapat knowledge baru lewat hadirnya sejumlah brand dari luar negeri. Semoga bisa lebih menstimulasi perkopian Indonesia agar lebih maju lagi,” ungkapnya.
Advertisement
Dalam wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, pada Senin (5/11/2023), Rinaldi Nurpratama menyampaikan catatan soal 5 hal yang mesti diperbaiki dalam dunia kopi Indonesia. Pertama, pendidikan dan pelatihan yang meliputi banyak aspek.
Praktik Pertanian Berkelanjutan
Misalnya, praktik pertanian berkelanjutan, pemrosesan biji kopi yang baik, kualitas kopi hingga bagaimana merawatnya agar hasil akhir memuaskan. Kedua, infrastruktur dari jalan, listrik, dan sistem irigasi, akan memperbaiki aksesibilitas ke daerah-daerah pertanian kopi.
“Ketiga, sertifikasi dan pelabelan. Ini akan membantu konsumen dalam mengetahui asal-usul dan kualitas kopi yang mereka beli, serta memberikan pengakuan yang adil bagi petani kopi yang berkinerja baik. Keempat, inovasi dalam pemasaran,” Rinaldi Nurpratama menyambung.
Ia menyebut inovasi akan meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap kopi lokal, serta membantu meningkatkan pendapatan para petani. Terakhir, kerja sama antarpihak untuk membangun kemitraan yang kuat antara petani, pengolah, pengecer, hingga pemerintah.
“Tujuannya, memastikan rantai pasok kopi yang berkelanjutan dan adil. Kolaborasi ini akan membantu meningkatkan kualitas dan transparansi dalam industri kopi Indonesia,” beri tahunya kemudian menyorot menjamurnya kedai kopi di kota-kota besar di Indonesia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Ubah Habit Orang Indonesia
Rinaldi Nurpratama menilai menjamurnya kedai di Jakarta belum berbanding lurus dengan penikmat kopinya. Mengingat, jika dicermati produksi kopi Tanah Air belum naik signifikan meski serapan di dałam negeri mulai menanjak. Di sisi lain, ini pertanda baik.
“Bagaimana kita selaku pelaku harus lebih giat lagi memasarkan dan mengubah habit orang Indonesia untuk minum kopi dengan berbagai macam cara yang lebih kreatif lagi,” ulas Rinaldi Nurpratama yang mendirikan kafe Dua Coffee.
Ia lantas mencontohkan Dua Coffee memiliki banyak varian makanan dan minuman. Dengan demikian, bisa merangkul lebih banyak pelanggan, tak hanya penyuka kopi. Kafe ini hadir dengan karakter yang khas berikut rekomendasi menu tak main-main.
“For me personally I would go for Klavee! Campuran fresh Espresso dengan air kelapa dan potongan lemon. Sangat menyegarkan, terutama dinikmati di panasnya siang hari atau setelah berolahraga,” pungkasnya.
Usung 4 Nilai Inti
Terpisah, Ketua Komite JICC, Andanu Prasetyo, menyebut JICC berupaya memperkenalkan ekosistem industri kopi Indonesia yang siap berkompetisi di tingkat global dan memfasilitasi kolaborasi tingkat internasional antara pelaku industri kopi Indonesia dengan dunia.
“Kolaborasi kita harapkan bisa menjaga hulu dan hilir industri kopi ke depan agar stabil dan jadi industri yang berkelanjutan. JICC menggambarkan perkembangan industri kopi Indonesia dan dunia yang kini berkembang menjadi bagian dari industri kreatif,” urainya.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Selasa (6/11/2023), Ketua Penyelenggara JICC 2023, Ahmad Romero Comacho menjelaskan, ada empat nilai inti yang mendasari JICC. Pertama, komunitas yang saling dukung secara positif.
“Kedua, kolaborasi yang menghasilkan gerakan bersama dan berdampak. Ketiga, pengalaman yang tercipta dari aktivitas kolaborasi dan komunitas. Terakhir, kegiatan Business to Business (B2B),” ia menjelaskan.
Advertisement