Liputan6.com, Jakarta Dian Sastrowardoyo berperan sebagai Dasiyah atau Jeng Yah dalam Gadis Kretek. Dalam serial ini, Dasiyah digambarkan memiliki karakter teguh dan pemberani. Namun demikian, dia tidak gamblang dalam mengekspresikan diri.
Hal ini berbanding terbalik dengan karakter asli Dian Sastrowardoyo yang ekspresif. Jadi, untuk mendalami karakter Jeng Yah, aktris terkenal ini banyak melakukan pengorbanan. Dalam jangka waktu tertentu, dia berusaha hidup sebagai Jeng Yah di tahun 1960-an.
Baca Juga
"Kalau gue sebenarnya personality Jeng Yah atau Dasiyah termasuk karakter yang paling susah yang pernah gue peranin dalam karier gue. Kenapa? Gue merasa kalau karakter Jeng Yah tuh beda sama Dian. Dian tuh orangnya kan transparan banget gitu, gue ekspresif, kalau gue ngomong tuh animated. Jeng Yah diem dan itu pegel banget, nahannya." jelasnya dikutip dari YouTube TS Media, Senin (13/11/2023).
Advertisement
"Buat cerita ini ya gue tuh buat pendekatan karakter ini, gue tuh banyak banget pengorbanannya. Gue tuh enam bulan enggak ketemu sama teman-teman sepeda gue karena enggak dibolehin sama Dini (sutradara). 'Boleh enggak lu setop dulu ketemu teman-teman lu yang Jaksel-Jaksel itu'," sambungnya.
Mengganti Aktivitas Olahraga
Aktris berusia 41 tahun ini juga mengganti beberapa jenis olahraga yang sudah lama dia tekuni. Dia tidak disarankan menjalani olahraga yang menuntut ritme cepat.
"'Setop dulu semua olahraga yang pace-nya cepat, sepeda lo setop, lari setop, tenis gua lagi suka-sukanya boleh enggak, disetop?'. Kenapa sih Dini, soalnya itu impact segala macem. 'Lo tuh harus kayak gliding gitu dalam hidup', hah yang bener lo," terangnya.
Advertisement
Beda dengan Dian yang Penuh Ambisi
Demi peran Jeng Yah, ibu dua anak itu menuruti semua permintaan sutradara, termasuk mengubah rutinitas olahraga. Dia menggantinya dengan jenis olahraga yang lebih sesuai dengan Jeng Yah.
"Jadi gue langsung setop itu semua, olahraga yang gue ambil cuma nari Jawa sama meditasi, mati enggak lo. Seseorang yang penuh ambisi ini... ngilang gue," paparnya.
Tak Main HP Saat di Rumah
Pengorbanannya tak hanya sampai di situ, Dian juga berusaha tak main ponsel. Sebab, tak ada ponsel genggam di tahun 1960-an. Dia Sastrowardoyo juga membiasakan diri mendengar musik yang sesuai dengan era tersebut.
"Di rumah gue nggak pegang handphone, enggak dengerin radio, enggak dengerin musik modern sama sekali, for like a year, kalau gue sendiri gue cuma baca buku hiburan gue, sama dengerin musik klasik, musik gamelan Jawa, sama keroncong zaman Ismail Marzuki," tutupnya.
Advertisement