Metropolitan, Lagu Kolaborasi Raden Ajeng and the Angel Wings dengan Masgib yang Menjadi Representasi Kehidupan Ibukota

Lagu “Metropolitan” menceritakan tentang pencarian makna hidup dan menata masa depan yang belum pasti sembari berdamai dengan masa lalu. Di tengah-tengah mengejar mimpi dan banalitas arti hidup, masyarakat muda metropolitan kerap berjuang untuk bertahan di industri mereka masing-masing.

Selain itu, masyarakat muda juga turut mengejar validasi. Begitulah representasi yang digambarkan oleh Raden Ajeng and the Angel Wings serta Masgib melalui lagu baru mereka yang satu ini.

Secara musikalitas, lagu ini mengandung elemen rap lantaran kolaborasinya dengan Masgib yang seorang rapper. Namun, Raden Ajeng and the Angel Wings juga tetap mempertahankan elemen rock dan pop orchestra-nya di samping vokal rap yang dilantunkan Masgib.

Secara lirik, Raden Ajeng and the Angel Wings serta Masgib menyelipkan banyak metafora terkait mencari makna hidup dan bertahan di tengah bising ibukota.

Misalnya seperti, “Mencari kasih sayang; kasih sayang iblis di masa lalu.” Atau, “Kehampaan kota seperti kumpulan kayu; hidup tak ada guna, seperti berjalan dalam magma tanpa ginjal dan limpa.”

“Metropolitan” telah dirilis pada 11 November 2023, dan dapat diputar di segala platform musik kesayangan.

Selain "Metropolitan", Raden Ajeng and the Angel Wings juga merilis single “Wisteria” yang merupakan bagian dari album kedua, setelah berhasil merilis album debut yang berjudul “Fantasi 1” pada tahun 2021.

Lagu ini bercerita tentang perjalanan seorang narator yang sedang mencari cinta sejati, namun merasa frustasi di tengah jalan. Ia kemudian membuat sendiri manifestasi bentuk “cinta sejati” khayalannya dengan menggunakan boneka yang terbuat dari keju.

Narator kemudian merasa hampa karena sesungguhnya ia selama ini mencintai sesuatu yang tidak nyata. Lagu ini berjudul “Wisteria” karena kerap menyebut bunga wisteria sebagai referensi metafora dari keadaan narator yang merasa hampa tersebut.