Liputan6.com, Jakarta Posisi Indonesia saat ini perihal tingkat kemahiran bahasa Inggris ternyata masih di kategori rendah. Data yang ditunjukkan EF EPI 2023, Indonesia berada di peringkat 79 dari 113 negara. Dengan skor 469, Indonesia masih berpeluang dalam bersaing lebih baik di tingkat global.
Pasalnya, Indonesia kini dalam persiapan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas. Mengidentifikasi kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu kunci penting yang akan membawa bangsa ini menuju masa depan yang lebih cemerlang.
"Dengan Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF 2023, kami berharap memberikan pandangan yang komprehensif tentang kondisi kemahiran bahasa Inggris di seluruh dunia. Indonesia, meskipun di peringkat 79, menunjukkan tren positif yang menggembirakan," ujar Emma Walton, EF Director of Academic Affairs, belum lama ini.
Advertisement
Data menunjukkan bahwa Jawa menjadi wilayah dengan kecakapan tertinggi, sementara Papua menunjukkan kecakapan paling rendah. Jakarta dan Surabaya muncul sebagai kota dengan kecakapan bahasa Inggris paling tinggi.
Yunita, selaku Academic Operations Manager EF for Adults Indonesia, mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di seluruh lapisan masyarakat, termasuk akses pembelajaran yang belum merata serta kualitas pengajaran yang belum seimbang di berbagai daerah.
Dari situlah Emma Dalton dan timnya melalui EF Education First atau EF, lembaga pendidikan global terkemuka, mengumumkan peluncuran Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF 2023 (EF EPI 2023).
Indeks ini Memantau kemampuan bahasa global, EF EPI 2023 yang melibatkan 2,2 juta peserta tes dari 113 negara dan wilayah, memberikan pandangan mendalam tentang tingkat kemahiran bahasa Inggris di seluruh dunia.
Â
Memantau Kemampuan Bahasa Global
Dari total peserta tes, sekitar 55 persen adalah perempuan, dengan rentang usia peserta antara 18 hingga 60 tahun, dan rata-rata usia 26 tahun. EF EPI 2023 adalah sebuah pencapaian signifikan dalam pemahaman global tentang kemampuan bahasa Inggris, memberikan wawasan yang dapat diandalkan untuk berbagai kepentingan.
EF Set, tes bahasa Inggris berstandar dunia pertama yang bersifat gratis, memainkan peran kunci dalam inisiatif ini. Dengan keyakinan bahwa tes berkualitas tidak harus mahal atau merepotkan, EF Set memungkinkan pengguna mengukur kemampuan bahasa Inggris mereka secara gratis, di mana saja, kapan saja, selama memiliki akses internet.
Hasil tes EF EPI telah diakui dan digunakan oleh sumber informasi terkemuka seperti New York Times, The Economist, dan World Economic Forum. LinkedIn juga mempercayai hasil EF EPI sebagai bukti yang dapat diverifikasi terkait tingkat kemampuan bahasa yang diakui oleh perusahaan.
Lembaga pemerintah dan kementerian juga mempercayai EF untuk melakukan audit tingkat bahasa. Selain itu, EF EPI sering dikutip sebagai latar belakang dalam penelitian oleh para ahli di universitas terkemuka di seluruh dunia.
Â
Advertisement
Keterkaitan Kemahiran Bahasa dengan Pembangunan Nasional
Dalam konteks nasional, langkah positif telah diambil oleh pemerintah Indonesia, dengan peningkatan anggaran pendidikan hampir 20% dalam anggaran nasional tahun 2024.
Dukungan ini mencakup infrastruktur sekolah, beasiswa, peningkatan kualitas lembaga pendidikan tinggi, dan penguatan riset dan inovasi. Kemahiran bahasa Inggris dianggap sebagai elemen krusial dalam persiapan menghadapi Era Emas Indonesia pada tahun 2045.
Emma Walton menyajikan serangkaian rekomendasi berdasarkan temuan EF EPI. Untuk perusahaan, dia menyarankan penetapan tujuan realistis, pengujian anggota tenaga kerja, dan pelatihan karyawan sesuai dengan kebutuhan.
Bagi pemerintah, Emma Walton menekankan perlunya menetapkan tingkat kemahiran minimal untuk pengajar bahasa Inggris, serta memberikan akses kepada orang dewasa untuk program pembelajaran.
Dessi sebagai HR Specialist menyoroti bahwa penguasaan bahasa Inggris dapat memberikan nilai lebih dan membuka kesempatan yang lebih luas, tetapi tetap penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Dalam konteks ini, pendidikan berperan sebagai pembawa nilai dan pemahaman, bukan sebagai alat untuk menggantikan nilai-nilai budaya lokal.
Â
Pentingnya Kemahiran Bahasa Inggris dalam Konteks Global
Kemampuan berbahasa Inggris memiliki dampak langsung pada daya saing ekonomi, perkembangan sosial, dan inovasi. Negara-negara dengan tingkat kemampuan bahasa Inggris yang lebih tinggi cenderung memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi, kualitas hidup yang lebih baik, dan investasi dalam riset dan pengembangan.
Dalam beberapa dekade terakhir, korelasi yang konsisten ditemukan antara kemampuan bahasa Inggris dan indikator ekonomi seperti Produk Domestik Bruto. Bahasa Inggris telah menjadi keterampilan fundamental dalam membentuk tenaga kerja modern, memfasilitasi perdagangan internasional, dan meningkatkan daya saing.
EF Director of Academic Affairs, Emma Walton, memberikan rekomendasi kepada individu untuk mempersiapkan diri sejak dini. Ia juga menekankan pentingnya belajar bahasa Inggris setiap hari, menetapkan tujuan spesifik, dan meningkatkan keterampilan berbicara, termasuk membaca buku dengan suara keras.
Dalam tanggapannya terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana pemuda Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan bahasa Inggris, Ananda Soebandono selaku Marketing Manager/Influencer menyoroti beberapa langkah kunci.
Di antaranya adalah mendapatkan pendidikan berkualitas dalam bahasa Inggris, mencari karier internasional, terlibat dalam kewirausahaan global, diplomasi, organisasi non-pemerintah, serta media dan jurnalisme internasional.
EF EPI 2023 mengingatkan kita akan pentingnya keterampilan bahasa Inggris dalam menghadapi tantangan global. Keterlibatan semua pemangku kepentingan, mulai dari individu hingga pemerintah, akan menjadi kunci untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris Indonesia di masa depan.
"Kemampuan bahasa Inggris memainkan peran krusial dalam daya saing ekonomi, mobilitas sosial, dan inovasi global. Hasil EF EPI 2023 memberikan pandangan mendalam tentang tren dan tantangan di Indonesia dan seluruh dunia," kata Emma Walton
Advertisement