Sukses

Estu Pradhana Meninggal Dunia, Once Mekel Berikan Julukan Musisi Pejuang

Once Mekel sangat kehilangan sosok Estu Pradhana

Liputan6.com, Jakarta Musisi dan anggota The Blackstones, Estu Pradhana Bramono, telah meninggal dunia di kediamannya di bilangan Jatiwarna pada Jumat, 15 Desember. Jenazahnya telah dibawa ke RS Helsa Jatirahayu sebelum kemudian dipindahkan ke rumah duka Dharma Agung Funeral Home, Bekasi Utara.

Estu dikenal sebagai seorang musisi yang sangat peduli terhadap isu-isu sosial, politik, dan lingkungan hidup. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi komunitas musik dan aktivisme di Indonesia.

Estu Pradhana terakhir kali tampil dalam konser "Bongkar" yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Anti Korupsi dan HAM Sedunia di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada tanggal 9 Desember. Ia juga turut serta dalam festival musik Amnesty International Indonesia di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta pada tanggal 3 Desember, bersama Once Mekel, Fajar Merah, dan Usman and The Blackstones.

Selain memainkan lagu-lagu dengan pesan kritik sosial, Estu bersama band The Blackstones mendukung musisi-musisi lain seperti Fajar Merah, putera penyanyi Wiji Thukul, Once Mekel, mantan vokalis Dewa, dan gitaris blues Gugun Blues Shelter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Musisi Multitalenta

Usman Hamid, vokalis The Blackstones yang juga seorang aktivis hak asasi manusia, mengungkapkan bahwa Estu adalah musisi multitalenta yang sangat peduli terhadap hak asasi manusia, korupsi, dan lingkungan hidup. Ia juga mencatat bahwa Estu aktif memperjuangkan kebijakan arsip nasional tentang sejarah musik Indonesia. 

“Estu sering gelisah dengan situasi musik di Indonesia. Selain terus bermusik untuk isu-isu yang dipedulikannya, ia sedang berusaha mendorong adanya kebijakan arsip nasional tentang sejarah musik Indonesia. Ini adalah kehilangan besar bagi aktivis dan musisi,” kata Usman.

 

3 dari 4 halaman

Sangat Kehilangan

Once Mekel sendiri mengaku sangat kehilangan teman sesama musisi. Bahkan, Once memberikan jabatan Estu sebagai musisi pejuang. 

"Sangat menyedihkan kehilangan seorang teman musisi pejuang seperti Estu. Almarhum pantas mendapat julukan itu," ungkap Once Mekel, yang juga dekat dengan Estu.

“ Bagi saya, Estu punya semangat dan idealisme nya luar biasa dalam bermusik dan juga pikirannya ,” kata Once Mekel yang maju sebagai Caleg dari PDIP untuk dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri.

 

4 dari 4 halaman

Kesedihan Mendalam

Estu Pradhana Bramono lahir pada 17 Februari 1977, dan meninggal dunia pada usia 46 tahun. Ia meninggalkan istri, Anak Agung Rai Puspa Dewi, dan empat orang anak, yaitu Sang Agung Raditya Prawara (27), Liandra Sasmita (24), Indira Larin Natasha (23), dan Kicanka Bramantya (10). 

"Kepergian Estu memberikan kesedihan mendalam bagi keluarga, kerabat, dan sahabatnya," kata Akbar Kelana, salah satu sahabat Estu yang hadir di rumah duka.

Beberapa karya musik Estu Pradhana bersama The Blackstones, seperti "Kemanakah", "Larung", dan "Rempang", dapat diakses di platform streaming digital seperti Spotify dan Apple Music.

Para personil The Blackstones yang turut melayat di rumah duka antara lain Estu Pradhana Bramono (Keyboard), Vicky Risky (drum), Win Dwi Yudha (lead guitar), Akbar Kelana Halim (guitar, backing vocal), Kis Winarko (bass), dan Usman Hamid (lead vocal).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.