Sukses

Denny Sumargo Beri Tanggapan soal Dirinya yang Mengucap Syahadat Dituntun Deryansha Azhary

Denny Sumargo meyakini bahwa untuk menjadi mualaf, tentunya seseorang tidak hanya membaca kalimat syahadat saja. Tetapi juga harus mengimani dan punya niat di dalam hatinya.

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, heboh momen saat Denny Sumargo mengucapkan dua kalimat syahadat yang dipandu oleh Deryansha Azhary alais Dery Eks Vierratale. Momen itu menjadi perbincangan di media sosial.

Ada yang menyebut bahwa Denny Sumargo telah masuk Islam. Namun sebagian lagi menganggap hal itu tidak sah karena tidak dilandaskan dengan niat dari Denny Sumargo.

Tidak sedikit juga yang mengecam karena menganggap keduanya membuat hal ini sebagai bahan bercanda. Terlepas dari itu, Denny Sumargo memiliki pandangannya sendiri.

Ia menyebut bahwa mengucapkan dua kalimat syahadat tidak jadi masalah baginya.

 

2 dari 4 halaman

Tak Masalah

“Karena buat gue sebenarnya nggak ada masalah. Apa sih masalahnya gitu loh ketika lu mengucapkan kalimat syadahat. What is the problem? Buat orang lain, kalau mungkin agama lain ketika itu menjadi problem, ya gue tidak masalah. Tapi kalau buat gue sebagai individu ya nggak ada masalah,” kata Densu seperti dalam podcast kasisolusi yang tayang Kamis (21/12/2023).

“Emang masalahnya apa? Kalimat syahadat emang ada jahatnya di mana? Kemudian kalau kemudian lu mengucapkan itu emang kenapa? Menjadi Islam? Terus kenapa?” sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Harus Ada Niat

Lebih lanjut, Denny Sumargo meyakini bahwa untuk menjadi mualaf, tentunya seseorang tidak hanya membaca kalimat syahadat saja. Tetapi juga harus mengimani dan punya niat di dalam hatinya.

“Ya kan sekarang ketika orang mengucap kalimat syahadat ya kan, dia berbicara gitu, terus dituntun gitu kan. Terus itu kan ada ritualnya. Nggak mungkin kemudian dia menjadi sah begitu aja kan. Ada mesti diucapkannya bersama dengan siapa, terus apa, dan ada saksi segala macam begitu kan?” paparnya.

 

4 dari 4 halaman

Beda Cerita

Dery pun membenarkan hal tersebut. Harus ada kesungguhan dan niat dalam hati jika memang ia mengimani kalimat syahadat yang dibacanya.

“Iya, memang balik lagi dari keniatannya, saksi, dst. Ada juga yang cuman buat bercandaan, mainan, itu beda cerita tuh,”

“Kalau misalnya gue buka Google, terus gue lihat kalimat syahadat, gue baca gitu. Terus kemudian gue jadi Islam, emang iya? Pasti kan harus dalam hatinya, kalau cuma ngucap kan belum tentu kemudian itu (jadi mualaf),” timpal Denny Sumargo.