Erika Carlina Ajukan Syarat Saat Dituntut Lakoni Adegan Dewasa: Nggak Boleh Telanjang

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai aktris, Erika Carlina tetap berusaha profesional menjalani setiap tuntutan peran. Termasuk melakoni adegan dewasa, seperti yang tersaji dalam serial Madame Rose.

Namun, Erika memiliki batasan yang dipegang teguh setiap melakoni tuntutan adegan dewasa. Terutama saat dilakukanya proses syuting adegan tersebut.

Erika Carlina Main Film Pengantin Setan, Bukti Makin Serius Akting dan Ingin Jadi Entertainer Sejati

"Nggak boleh telanjang itu pasti. Itu masih dalam ketentuan aku sampai sekarang. Tidak boleh se-real mungkin," ungkap Erika di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).

"Kalian lihat mungkin 'gila nih'. Terkadang tidak tahu bagaimana kayak seperti dilihat sepintas adegan kayak diturunin celananya. Sebenarnya kita para pemain membocorkan itu, didalam ada celana lagi dan celana lagi," sambung Erika.

2 dari 4 halaman

Memerhatikan Kenyamanan

Erika Carlina di Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023). (Dok. via M. Altaf Jauhar)

Selain itu, Erika juga memerhatikan soal kenyamanan pengambilan gambar ketika melakoni adegan. Ia mempertimbangkan apakah proses yang dilakukan membuatnya merasa aman atau tidak.

"Dan pengambilannya seperti apa. Jadi yang paling nyaman selain lawan mainnya sutradara mengambil gambar apakah aku safe atau nggak," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Dialog Dengan Sutradara

[Fimela] Erika Carlina — 7 Artis Indonesia yang Punya Kulit Eksotis. (Foto: instagram.com/eri.carl)

Sebelum melakoni adegan dewasa, lanjut Erika, sutradara biasanya terlebih dahulu menanyakan kenyamanan para pemain. Sutradara juga tidak memaksakan andai pemain tidak nyaman melakoninya.

"Sebelumnya sutradara pernah menanyakan sama kayak pemain yang lain, nyamannya dimana kasih tahu kita. Kita nggak akan maksain gitu," katanya.

4 dari 4 halaman

Karakter Kiera

Dalam serial Madam Rose, Erika bereperan sebagai Kiera, sosok perempuan yang kuat dan penuh dendam. Situasi yang membuat Kiera harus berbuat jahat.

"Berbuat jahat ini dilandasi untuk membuat keluarganya bahagia, jadi lebih besar ingin bahagiakan keluarganya. Membunuh itu tak masalah yang penting keluarganya kenyang, nyaman," pungkas Erika.