Sukses

Cara Museum Perfilman Sinematek Indonesia (MPSI) Tetap Eksis dan Digemari Generasi Muda Perfilman

MPSI salah satunya harus memberikan detail rentang panjang sejarah perfilman nasional, mulai dari aktor dan aktrisnya sejak dahulu, ketika awal mula kemunculan film di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Bagiono Prabowo, Ketua Umum Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo) memberi syarat agar Museum Perfilman Sinematek Indonesia (MPSI) bisa tetap eksis dan digemari oleh generasi muda perfilman.

Pria yang dipanggil Gion, mengatakan kepada wartawan melalui sambungan selular bahwa pertama, MPSI harus memberikan detail rentang panjang sejarah perfilman nasional. Dimulai dari aktor dan aktrisnya sejak dahulu, ketika awal mula kemunculan film di Indonesia.

Lalu, penggunaan alat teknologi dari masa-masa di perfilman nasional juga harus diberikan. Lampu, kamera, editing, dan sebagainya, mulai dari merek sampai cara kerjanya. Lalu tak kalah penting, informasi prosedur memproduksi film.

"Karena sangat jauh perbedaannya dahulu, katakanlah di tahun 1980 hingga awal tahun 2000-an masih menggunakan pita celluloid, sekarang teknologi digital," jelas Gion yang juga mengharapkan tampilannya harus menarik.

 

2 dari 4 halaman

Catatan Sejarah dan Pajangan Poster

Tidak cuma berupa foto, catatan sejarah dan pajangan poster juga dirasa penting. Hal itu agar anak anak muda generasi z menggemari datang ke MPSI.

Semua itu tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit. Menurutnya, diperlukan dukungan dana atau anggaran dari pemerintah.

"Jadi, pemerintah harus mendukung sepenuhnya baik moril dan materil," kata Gion.

 

3 dari 4 halaman

Menghindari Adanya Pilih Kasih

Syarat lainnya agar MPSI bisa menjadi tempat insan perfilman secata keseluruhan adalah menghindari adanya pilih kasih atau mementingkan kelompok masing-masing.

"Misalkan, adanya ruang Bintang Prasasti yang termasuk direncanakan dibangun. Aktor aktris sajakah yang boleh, atau unsur film lainnya juga boleh," kata Gion.

 

4 dari 4 halaman

Jangan Ada Dominasi dari Kelompok Artis Tertentu

"Yang lebih penting, jangan ada dominasi dari kelompok artis tertentu yang bisa dicatat di Bintang Prasasti. Karena organisasi artis, sutradara, dan lainnya tidak cuma satu," sambung Gion sembari mengingatkan.

Bagaimanapun niat dari organisasi perfilman yang kini eksis, semau kembali pada keinginan untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan perfilman Indonesia.